Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebulan Sebelum Rampok Rumah Dinas di Blitar, Pelaku Satroni Perusahaan Rokok di Pasuruan dan Bawa Kabur Rp 200 Juta

Kompas.com - 13/01/2023, 18:38 WIB
Rachmawati

Editor

"Mereka sebelumnya seminggu itu, pakai Google Maps. Dia mempelajari di Blitar jalan jalan mana. Iya karena kota Blitar tidak terlalu luas dan rumit, dia hafalin, dan dia lewat jalan jalan kampung," ungkapnya.

Baca juga: Otak Perampok Wali Kota Blitar Ditangkap, Polisi Pakai Berbagai Ilmu untuk Tangkap Pelaku

Kabur ke Bogor

Setelah kabur dan menjauh dari rumah dinas, mereka melintasi ruas jalan perkampungan yang telah dipelajari dengan membawa sejumlah uang dan perhiasan hasil rampokan, dan

Para pelaku kemudian kabur ke Kota Bogor. Di tempat singgah sementara, para pelaku lantas membagi uang dan perhiasan hasil rampokan.

Pembagian jumlah nominal uang rampokan itu didasarkan pada porsi kerja dan modal yang dikeluarkan oleh masing-masing tersangka.

NT mendapatkan pembagian uang hasil rampokan cukup besar, yakni sekitar Rp 140 juta, ditambah tiga jam tangan milik istri korban.

Ia mendapatkan bagian lebih karena menjadi otak, koordinator, sekaligus si pemilik mobil Toyota Kijang Innova yang menjadi sarana aksi kejahatan perampok tersebut.

Baca juga: Jejak Kejahatan 3 dari 5 Perampok Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Pelaku Kerap Masuk-Keluar Penjara akibat Kasus Serupa

Trie sis mengatakan upaya untuk menghilangkan jejak. Trie Sis mengungkapkan, para pelaku berupaya membuang semua benda-benda yang melekat pada tubuh mereka selama menjalankan aksi ke dalam sungai.

"Dia kan juga menghilangkan jejak. Pintar. Mereka buang semua benda yang dipakai ke sungai," jelasnya.

Matikan ponsel selama sebulan

Trie Sis menjelaskan Para pelaku dalam komplotan tersebut, mengatur pola komunikasi secara khusus.

Selama sebulan dari hari saat berpencar, mereka tidak akan mengaktivasi ponsel yang biasa mereka gunakan untuk berkomunikasi secara khusus.

"Kemudian mereka matikan HP; kita jangan komunikasi dulu, sebulan lagi kita beraksi lagi, gitu mereka," ujar Trie Sis seraya menirukan kalimat yang digunakan para pelaku saat berkomunikasi.

Pola komunikasi khusus yang sengaja diterapkan itu, diakui oleh Trie Sis cukup menyulitkan petugas melacak keberadaan para pelaku.

Terkadang mereka sesekali memanfaatkan nomor ponsel yang telah teridentifikasi petugas, untuk berkomunikasi. Namun, durasi waktu aktivasinya begitu singkat, tidak lebih dari tiga menit.

Baca juga: Otak Perampok Wali Kota Blitar Ditangkap, Polisi Pakai Berbagai Ilmu untuk Tangkap Pelaku

Trie Sis mengakui petugas memanfaatkan celah tersebut guna melacak keberadaan pelaku.

Namun, singkatnya momentum masa aktivasi ponsel yang dilakukan oleh para pelaku, membuat petugas kewalahan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com