Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Tukang Becak di Sumenep Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan...

Kompas.com - 19/12/2022, 15:59 WIB
Ach Fawaidi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, memberikan bantuan kepada tukang becak berupa iuran peserta program BPJS Ketenagakerjaan.

Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengatakan, terdapat 650 tukang becak yang didaftarkan sebagai peserta program BPJS Ketenagakerjaan. Namun, setelah dilakukan verifikasi data yang layak menerima hanya 460 orang.

“BPJS hanya menyetujui sebanyak 460 tukang becak, karena mereka yang tidak bisa terdaftar program ketenagakerjaan akibat terkendala regulasi faktor usianya di atas 65 tahun, sehingga tidak memenuhi persyaratan, persyaratannya berumur 50 tahun,” kata Fauzi dalam keterangannya, Senin (19/12/2022).

Baca juga: Program Seragam Gratis bagi Siswa di Sumenep Tak Kunjung Terealisasi, Ini Kata Dinas Pendidikan

Fauzi menjelaskan, bantuan berupa iuran peserta program BPJS Ketenagakerjaan bagi tukang becak di Kabupaten Sumenep merupakan perlindungan kesehatan kepada masyarakat pekerja rentan.

Ia menyebut, bantuan iuran BPJS Ketenagakerjaan itu bersumber dari APBD Sumenep. Kendati begitu, Fauzi tak merinci besaran yang harus dikeluarkan untuk program bantuan tersebut.

Baca juga: Rilis Kalender Wisata 2023, Bupati Sumenep Targetkan 1,1 Juta Kunjungan Wisata

"Program BPJS Ketenagakerjaan itu, membantu abang becak saat mengalami musibah kecelakaan, supaya ada jaminan atau asuransi untuk membantu biaya pengobatannya. Namun, kami berdoa semoga semua pekerja rentan selamat dalam bekerja dan sehat,” tuturnya.

Sementara itu, Fauzi meminta kepada tukang becak yang tidak menerima bantuan untuk tidak khawatir. Sebab, para tukang becak itu masih bisa memanfaatkan layanan kesehatan gratis melalui program Universal Health Coverage (UHC) untuk sistem penjaminan kesehatannya.

“Tukang becak yang tidak menjadi peserta program BPJS Ketenagakerjaan ini, tetap bisa mendapatkan pelayanan kesehatan gratis ketika dirinya sakit butuh pengobatan di puskesmas,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Surabaya
Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com