Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Dalami Mobil Pelat Merah yang Diduga Digunakan Perampok di Rumah Dinas Wali Kota Blitar

Kompas.com, 13 Desember 2022, 06:30 WIB
Andi Hartik

Editor

KOMPAS.com - Aparat kepolisian mendalami mobil pelat merah yang diduga digunakan perampok di rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso. Keberadaan mobil pelat merah itu sempat terekam CCTV di bagian luar rumah dinas.

"Yang terlintas di CCTV di jalan itu pelat merah, tapi mungkin pengalihan. Belum tentu jenis sebetulnya," kata Kepala Kepolisian Resor Blitar Kota, AKBP Argowiyono di Blitar, seperti dikuti Antara, Senin (12/12/2022).

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah (Polda) Jatim Kombes Dirmanto mengatakan, mobil pelat merah yang diduga digunakan pelaku merupakan mobil jenis Innova. Pihaknya masih menyelidiki keberadaan mobil tersebut.

Baca juga: Wali Kota Blitar dan Sang Istri Syok dan Trauma, Sempat Disekap hingga Ditodong Sajam Komplotan Perampok

"Saksi melihat pelaku menggunakan mobil Innova hitam berpelat merah. Ini sedang kami selidiki," kata Dirmanto melalui keterangannya, Senin (12/12/2022).

Sejauh ini, polisi telah memeriksa tujuh saksi terkait kasus perampokan tersebut. Yakni, Wali Kota Blitar Santoso, istri wali kota Feti Wulandari, tiga petugas jaga, dan dua orang pertama yang mengetahui kasus perampokan serta memberikan pertolongan.

Baca juga: Bentuk Tim Khusus, Polda Jatim Optimistis Tangkap Perampok di Rumdin Wali Kota Blitar

Pihak kepolisian telah membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus tersebut. Terdiri dari tim inafis, tim labfor, tim penyelidik dan penyidik Polda Jatim, serta tim penyelidik dan penyidik Polres Blitar Kota.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jawa Timur Kombes Pol Totok Suharyanto optimistis kasus itu akan segera terungkap.

"Insyaallah kasus segera terungkap,” ujar Totok usai memimpin olah tempat kejadian perkara (TKP), Senin (12/12/2022) sore.

Petugas INAFIS Polda Jatim melakukan olah TKP di pintu gerbang rumah dinas Wali Kota Blitar, Senin (12/12/2022)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Petugas INAFIS Polda Jatim melakukan olah TKP di pintu gerbang rumah dinas Wali Kota Blitar, Senin (12/12/2022)
Pihaknya telah mengantongi sejumlah petunjuk untuk mengungkap kasus perampokan itu, termasuk ciri-ciri pelaku perampokan.

“Sedang kita dalami dan sedang kita proses untuk pembuktian secara ilmiah,” katanya.

Baca juga: Rumdin Wali Kota Blitar yang Dirampok Terletak di Jalan Protokol, Hanya 300 Meter dari Mapolres

Seperti diberitakan sebelumnya, perampokan terjadi di rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso pada Senin sekitar pukul 03.00 WIB-04.00 WIB.

Perampok yang diperkirakan berjumlah lima orang sempat menyekap Wali Kota Santoso dan sang istri. Kawanan perampok membawa kabur uang dan perhiasan senilai ratusan juta rupiah.

Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Asip Agus Hasani, Achmad Faizal | Editor: Dheri Agriesta, Andi Hartik), Antara

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau