BANYUWANGI, KOMPAS.com - Dugaan turunnya seekor macan tutul dari hutan lereng Gunung Raung di Banyuwangi, Jawa Timur membuat masyarakat setempat cemas.
Beberapa warga Dusun Kampunganyar, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon mengaku menjumpai hewan bernama latin Panthera pardus itu di ladang mereka di lereng Gunung Raung.
Petugas yang menerima informasi tersebut, langsung mengecek ke lokasi. Mulai dari Polsek Songgon, Koramil Songgon hingga Kepala Desa Sumberarum.
"Iya, kita cek titik lokasi untuk mengetahui kebenaran informasi dari warga kami," kata Kepala Desa (Kades) Sumberarum, Ali Nur Fatoni, Senin (5/12/2022)
Baca juga: Gempa Magnitudo 2,3 Guncang Banyuwangi.
Menurut Kades yang kerap disapa Toni itu, kabar kemunculan macan tutul tersebut sempat membuat heboh masyarakat Desa Sumberarum.
Toni mengatakan, lokasi munculnya macan tutul itu yakni di semak-semak dan lereng gunung yang tidak begitu jauh dari pemukiman warga.
"Kami imbau untuk masyarakat tidak terlalu panik. Tapi tetap waspada dan berhati-hati," ungkap Toni.
Baca juga: Gunung Raung Kembali Keluarkan Asap Setinggi 100 Meter
Sementara itu Kapolsek Songgon, AKP Eko Darmawan membenarkan perihal informasi kemunculan macan tutul tersebut.
"Warga yang menjumpai secara langsung macan tutul ini bernama Pak Edi, saat itu beliau sedang melakukan aktivitas di kebun," ungkap Eko.
Disebutkan, warga melihat secara dekat kemunculan macan tutul itu terakhir pada Minggu (4/12/2022).
Kapolsek Songgon bersama warga yang melihat secara langsung menunjukkan titik kemunculan macan tutul ini.
"Pak Edi menjumpai macan tutul di balik semak-semak, saat Pak Edi melakukan aktivitas membersihkan selokan air untuk kebutuhan berkebun," ujar Eko.
Menurut Eko, warga melihat posisi macan tutul tersebut tepat di bawah pohon beringin saat membersihkan selokan di lereng Gunung Raung.
"Jadi, supaya tidak simpang siur, di sinilah lokasi awal beberapa masyarakat menjumpai macan tutul," tutur Eko.
Baca juga: Gunung Semeru Kembali Muntahkan Awan Panas Guguran Siang Ini, Jarak Luncur 6 Km
Meski begitu, Eko mengimbau masyarakat tetap tenang, namun tetap waspada dan tetap menjalankan aktivitas berkebun.
"Juga jangan melakukan perburuan liar," katanya.
Pihaknya juga sudah melakukan komunikasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Banyuwangi.
"Jadi sama-sama ditindaklanjuti di lapangan," tutup Eko Darmawan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.