Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal Nongkrong di Kafe, 5 Mahasiswa Malang Produksi Jam Tangan dari Ampas Kopi

Kompas.com - 15/11/2022, 06:01 WIB
Nugraha Perdana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

"Muncul ide bagaimana kalau membuat jam tangan yang bisa dikombinasikan dengan baju sehingga bisa di-mix and match, akhirnya tercetuslah kita membuat produk jam tangan dari ampas kopi itu," katanya.

Kemudian, ide yang baru tercetuskan pada Juli lalu direalisasikan untuk mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa atau PKM. Proposal yang dibuat lolos untuk mendapat pendanaan dari Kemendikbud RI.

"Baru benar-benar terealisasi saat PKM, di kampus UM yang lolos pendanaan dari 400 proposal yang masuk, yang lolos 30 proposal, pendanaannya kita mendapatkan Rp 6.900.000, sekarang kita tahap final PIMNAS," katanya.

Baca juga: Kasus Covid Meningkat Jelang Natal dan Tahun Baru, PHRI Kota Malang Waswas

Ampas sisa minuman kopi mereka dapatkan dari kafe-kafe yang ada di sekitar Malang seharga Rp 2.000. Kemudian, ampas kopi tersebut dihaluskan dan dikeringkan.

Setelah kering, ampas kopi dicampur dengan bahan perekat dan menjadi padat yang selanjutnya dimasukkan ke cetakan serta dibentuk menjadi kerangka jam tangan.

Cetakan tersebut terbuat dari silicon rubber yang dibuat sendiri. Namun, rencananya ke depan, cetakan akan menggunakan mesin ukir.

"Terus dipadatkan, di-press sampai padat seperti balok, kemudian kita bentuk kerangka jam tangannya. Ada proses dipanaskan untuk melelehkan bahan-bahan perekatnya itu, juga ada lem untuk memadatkan, resin itu untuk pelapisnya saja supaya mengkilap," katanya.

Baca juga: Tersenggol Ekskavator Pengerjaan Gorong-gorong, Pipa PDAM Kota Malang Jebol, Belasan Ribu Pelanggan Terganggu

Setiap bulan, Suryo dan kawan-kawannya bisa memproduksi puluhan jam tangan. Setiap kali produksi dibutuhkan sekitar 5 kilogram ampas kopi.

"Kita sekali ambil ampas dari kafe bisa sekitar 5 kilo, itu bisa jadi sekitar 20 jam tangan, jadi setiap jam tangan kebutuhannya sekitar 100 gram, untuk sekali masa produksi antara dua sampai tiga hari waktunya," katanya.

Untuk harga setiap jam tangan yang diberi brand excoff itu dijual sekitar Rp 350.000. Dikatakannya, saat ini untuk model jam tangan excoff masih satu jenis saja dengan diberi nama Series Pamor.

Halaman:


Terkini Lainnya

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

Surabaya
Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Surabaya
Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Surabaya
Soal Dugaan ODGJ 'Dijual' di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Soal Dugaan ODGJ "Dijual" di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Surabaya
Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Surabaya
Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com