Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SD di Lumajang Ini Wajibkan Murid Buat Karya Ilmiah Sebagai Syarat Kelulusan Kelas 6

Kompas.com - 06/11/2022, 13:59 WIB
Miftahul Huda,
Krisiandi

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Sekolah Dasar (SD) Swasta Al Iklhas di Lumajang memiliki metode sendiri untuk mengembangkan potensi peserta didiknya. Sekolah mewajibkan siswa kelas 6 untuk membuat sebuah karya ilmiah seperti layaknya mahasiswa semester akhir.

Karya ilmiah itu merupakan syarat kelulusan bagi siswa yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang sekolah menengah pertama (SMP).

SD Al Ikhlas berada di Kelurahan Jogotrunan, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang.

Kepala Sekolah SD Al Ikhlas Hariyono Efendi mengatakan, metode ini sengaja dipilih oleh sekolah untuk meningkatkan kreativitas peserta didik.

Baca juga: Jalan di Lumajang Tiba-tiba Ambles, BBPJN: Terlalu Banyak Rembesan Air

Sekolah, kata dia, membebaskan para siswa kelas 6 untuk menuangkan ide dan mengembangkannya dalam karya tulis tersebut.

Tujuannya, siswa dapat berpikir ilmiah dan menuliskannya serta mempresentasikannya untuk mempertanggungjawabkan penelitian yang sudah dilakukan.

Untuk diketahui, ada dua model karya yang bisa dihasilkan oleh para siswa. Pertama adalah karya sains.

Model pertama ini, siswa diminta untuk menghasilkan produk jadi yang bisa dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari.

"Ada yang menjernihkan minyak goreng bekas menggunakan skopi, membuat disinfektan alami, membuat beras pisang dan sebagainya," kata Hariyono di Lumajang, Sabtu (6/11/2022).

Model kedua adalah adalah membuat karya tulis. Biasanya, siswa membuat studi literatur berdasarkan fenomena yang ada di masyarakat untuk diuji.

Seperti meneliti tentang pengaruh gadget pada siswa SD dan metode menghafal Al-quran dengan cara diulang sampai 3 atau 5 kali.

Rangkaian naskah penelitian para siswa ini juga mirip dengan skripsi mahasiswa semester akhir. Mulai dari latar belakang masalah, tujuan penelitian, kajian teori, metode penelitian, pembahasan, kesimpulan, hingga daftar pustaka.

Tentunya, para siswa ini dibimbing oleh para ustaz dan ustadzahnya di sekolah. Selain itu pendampingan orang tua juga berperan besar dalam menyukseskan metode ini.

"Mirip dengan skripsi tapi tidak terlalu detail tapi tetap ada kajian teori yang mereka hadirkan dari beberapa referensi," tambahnya.

Hasil karya ilmiah ini kemudian dipresentasikan di hadapan teman sebaya, wali murid, penguji, hingga pembimbing. Dalam sesi ini, keberanian, serta kecakapan peserta didik dalam menyampaikan sesuatu diuji.

Menurut Hariyono, model pembelajaran ini merupakan perwujudan dari metode pembelajaran berdiferensiasi yang selama ini diterapkan sekolah.

Metode ini juga dirasa yang paling mampu menerjemahkan kurikulum merdeka dari Kementerian pendidiakan, kebudayaan, riset, dan teknologi.

"Sebenarnya dari dulu kita lakukan pembelajaran berdiferensiasi yang sedang kita latihkan ke guru-guru di Lumajang bersama YDSF dan KPI ini," jelasnya.

Menurutnya, metode pembelajaran ini lebih bisa meningkatkan kreativitas siswa dan tidak terlalu membebani mental siswa karena yang mereka lakukan berdasarkan keinginan dan bakat.

Baca juga: Rayakan Hari Santri Nasional, Para Santri Lumajang Ikuti Lomba Ngeliwet

Sementara, Ketua Cabang YDSF Al Falah Lumajang Aris Yulianto mengatakan, pihaknya akan selalu melakukan dukungan serta ide-ide untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia.

Bagi Aris, pembelajaran berbasis karakter siswa ini penting untuk dibumikan dalam dunia pendidikan. Sebab, setiap individu peserta didik memiliki cara belajarnya masing-masing.

"Bisa jadi antar siswa berbeda cara pembelajarannya. Oleh karena itu, guru bertanggung jawab mengimplementasikan ini kepada siswanya. Ini memenuhi kebutuhan siswa dalam pembelajaran," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com