Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rayakan Hari Santri Nasional, Para Santri Lumajang Ikuti Lomba Ngeliwet

Kompas.com - 06/11/2022, 12:03 WIB
Miftahul Huda,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Puncak peringatan hari santri nasional tahun 2022 di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dimeriahkan dengan gelaran lomba ngeliwet di depan Kantor Bupati Lumajang, Sabtu (5/11/2022) malam.

Diketahui, ngeliwet adalah proses menanak nasi di sebuah panci. Panci itu kemudian dimasak di atas tungku dari susunan batu bata dan apinya berasal dari kayu bakar kering.

Ngeliwet ini menjadi budaya yang kerap kali dijalani oleh para santri di pondok pesantren dengan berbekal peralatan dan bahan seadanya.

Setidaknya ada 30 kelompok yang terdiri dari berbagai pondok pesantren di Lumajang yang mengikuti lomba ngeliwet ini. Pesertanya, bukan dari santri-santri yang masih aktif mondok, tetapi para kiai dan gawagis.

Baca juga: Sering Menangis Sepulang Mengaji, Santri di Tuban Dicabuli Guru Ngaji hingga 20 Kali

Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, acara kali ini sengaja dilaksanakan sebagai bentuk nostalgia masa lalu sebagai seorang santri.

Menurutnya, ngeliwet dapat melatih kesabaran karena proses yang lama dan melatih rasa syukur manusia kepada Sang Pencipta. Sebab, bagaimanapun hasil masakannya pasti akan dimakan dan tidak akan tersiksa.

"Kita ingin nostalgia aja dulu waktu masih jadi aantri jadi para kyai, gus, dan pengasuh pondok kita kumpulkan disini lomba ngeliwet," kata Thoriq di Lumajang.

"Bisa dilihat tadi ada yang gosong, ada yang belum matang, tapi ya namanya santri tetap saja dimakan," imbuhnya.

Thoriq menambahkan, akan menggelar festival ngeliwet yang lebih meriah lagi tahun depan. Rencananya, akan melibatkan ribuan pondok pesantren di Lumajang dan sekitarnya.

"Ini masih kita pikirkan, kalau bisa ajak semua pondok ini kan ribuan ya, bikin seribu liwetan, wah ini bisa rekor muri ini," ucapnya.

Baca juga: Guru Ngaji di Tuban Diduga Cabuli Santri 2 Tahun, Terungkap Usai Korban Menangis di Pelukan Orangtuanya

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Lumajang Bukasan menyebut lomba ngeliwet ini sebagai peringatan kepada kaum laki-laki bahwa tugas perempuan di rumah itu tidak mudah.

Menurutnya, menjadi santri adalah sarana melatih kemandirian dalam menjalani kehidupan setelah berkeluarga.

"Ini peringatan ya bagi yang laki, ternyata istri dirumah itu susah lo, kita harus siap, kalau santri pasti udah biasa seperti ini," jelasnya.

Acara ini ditutup dengan makan bersama beralaskan daun pisang dengan saling bertukar lauk hingga rebutan sambal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya
Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Surabaya
Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com