Menurut Hariyono, model pembelajaran ini merupakan perwujudan dari metode pembelajaran berdiferensiasi yang selama ini diterapkan sekolah.
Metode ini juga dirasa yang paling mampu menerjemahkan kurikulum merdeka dari Kementerian pendidiakan, kebudayaan, riset, dan teknologi.
"Sebenarnya dari dulu kita lakukan pembelajaran berdiferensiasi yang sedang kita latihkan ke guru-guru di Lumajang bersama YDSF dan KPI ini," jelasnya.
Menurutnya, metode pembelajaran ini lebih bisa meningkatkan kreativitas siswa dan tidak terlalu membebani mental siswa karena yang mereka lakukan berdasarkan keinginan dan bakat.
Baca juga: Rayakan Hari Santri Nasional, Para Santri Lumajang Ikuti Lomba Ngeliwet
Sementara, Ketua Cabang YDSF Al Falah Lumajang Aris Yulianto mengatakan, pihaknya akan selalu melakukan dukungan serta ide-ide untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia.
Bagi Aris, pembelajaran berbasis karakter siswa ini penting untuk dibumikan dalam dunia pendidikan. Sebab, setiap individu peserta didik memiliki cara belajarnya masing-masing.
"Bisa jadi antar siswa berbeda cara pembelajarannya. Oleh karena itu, guru bertanggung jawab mengimplementasikan ini kepada siswanya. Ini memenuhi kebutuhan siswa dalam pembelajaran," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.