Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Kedelai Naik, 30 Persen Perajin Tempe di Kota Batu Gulung Tikar

Kompas.com - 03/11/2022, 18:23 WIB
Nugraha Perdana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

Para perajin yang memilih masih bertahan, terpaksa mengurangi ukuran tempe yang dijual untuk menyeimbangkan antara biaya produksi dan keuntungan yang diperoleh.

"Yang dulu biasanya dijual ke mlijoan (tempat jual sayur), satu iris harga Rp 2.500, sekarang jadi Rp 3.000, dikurangi juga ukurannya. Kondisi pasar juga berkurang, pembeli ngurangi beli tempenya," katanya.

"Kedelai lokal sebenarnya bagus juga, tapi stok terbatas. Penghasil kedelai di Jawa Timur itu ada Kediri, Tuban, Gresik tapi enggak mencukupi. Kemudian harganya lebih mahal selisih Rp 1.000 sampai Rp 1.500," katanya.

Baca juga: Melihat Inovasi Budi Daya Kedelai di Lumajang, Pakai Metode Tumpang Sari dengan Tebu

Menanggapi hal itu, Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso mengatakan pihaknya tidak bisa serta merta menurunkan harga kedelai impor.

Menurutnya kondisi yang ada juga dipengaruhi situasi ekonomi dunia.

"Perlu dipahami perang Rusia, itu negara pengekspor minyak di dunia ketiga, harga minyak naik berakibat semuanya, ada efek dari itu, permasalahannya juga kompleks. Kita hanya berharap Kemendag atau kementerian lainnya di pemerintah pusat bisa memberikan semacam subsidi atau hal lainnya dan saling bersinergi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com