Bimo mengatakan, saat itu Ali berpakaian lengkap dengan jaket.
Hanya saja Ali tidak tampak membawa perbekalan seperti pendaki pada umumnya.
Dia hanya membawa sebuah tas kecil model selempang saja.
"Pakaiannya warna apa, saya kurang jelas karena saat itu suasana minim cahaya," ujar Bimo.
Baca juga: Pria yang Hilang di Gunung Lawu Diduga Mendaki untuk Lakukan Ritual
Kepada Bimo, Ali saat itu sempat menunjukkan isi tas kecilnya, yang disebut air gula dan air asam Jawa.
Hingga kemudian Bimo menduga bahwa pendakian Ali adalah dalam rangka aktivitas spiritualitas.
Dugaan itu, kata Bimo, didukung dengan bukti salah satu barang bawaan yang dibawa Ali, yaitu kemenyan.
"Kebetulan saya juga orang Jawa, saya tanya bawa dupa, dia bilang enggak, hanya bawa kemenyan. Lalu saya dikasih sedikit dalam botol," ungkap Bimo.
Setelah sekitar empat jam bercakap-cakap, Bimo dan Ali kemudian saling pamit.
"Setelah itu kami berpisah. Dan saat Subuh, saya tidak bertemu dia lagi," ujar Bimo.
Baca juga: Pendaki Asal Kediri Dilaporkan Hilang di Gunung Lawu, Tim SAR Lakukan Pencarian
Sebelumnya diberitakan, Ali Rahmatullah dilaporkan hilang saat mendaki Gunung Lawu yang berada di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Dia diketahui mendaki dari jalur Cemoro Sewu dan melakukan registrasi di pos pendakian pada 15 Oktober 2022 dan belum kembali hingga sekarang.
Tim pencarian yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magetan, TNI, Polri, dan unsur lainnya kini masih terus melakukan pencarian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.