Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Pendaki, Sempat Bertemu Ali yang Hilang di Gunung Lawu, Disebut Hanya Bawa Tas Kecil

Kompas.com - 26/10/2022, 15:24 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com- Ali Rahmatullah (48), pendaki asal Kediri, Jawa Timur, dilaporkan hilang di Gunung Lawu. Ali diketahui naik melalui jalur pendakian Cemoro Sewu sejak Sabtu (15/10/2022) atau sekitar 10 hari lalu.

Seorang pendaki lain bernama Bimo Dewobroto (42) mengaku sempat bertemu dengan Ali pada Sabtu (15/10/2022) malam di basecamp Cemoro Sewu.

"Saat itu usai Isya. Sekitar jam 20.00 WIB," ujar Bimo pada Kompas.com, Rabu (26/10/2022).

Baca juga: Ali 10 Hari Hilang di Gunung Lawu, Sekdes: Kata Pendaki Lain, Cuma Bawa Bekal Air Gula dan Asam

Mengobrol

Bimo mengungkapkan, pertemuan terjadi saat dia bersama anak istrinya sedang bersantai di tenda yang baru saja mereka bangun.

Kebetulan Bimo juga biasa naik gunung bersama keluarga. Namun saat itu, mereka hanya mendirikan tenda, tanpa naik ke puncak gunung.

Saat menyalakan api unggun, Bimo didatangi pria yang mengaku bernama Ali dari Minggiran, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Baca juga: Pendaki Asal Kediri Dilaporkan Hilang di Gunung Lawu, Tim SAR Lakukan Pencarian

Ali saat itu mengaku hendak naik ke puncak, namun karena sudah malam dan sendirian, dia memilih menunggu pagi tiba.

Keduanya sempat terlibat percakapan di depan api unggun dekat tenda.

Kebetulan saat itu, Ali juga sedang menunggu pengisian baterai ponselnya di basecamp tersebut.

Hanya bawa tas kecil

Bimo mengatakan, saat itu Ali berpakaian lengkap dengan jaket.

Hanya saja Ali tidak tampak membawa perbekalan seperti pendaki pada umumnya.

Dia hanya membawa sebuah tas kecil model selempang saja.

"Pakaiannya warna apa, saya kurang jelas karena saat itu suasana minim cahaya," ujar Bimo.

Baca juga: Pria yang Hilang di Gunung Lawu Diduga Mendaki untuk Lakukan Ritual

Kepada Bimo, Ali saat itu sempat menunjukkan isi tas kecilnya, yang disebut air gula dan air asam Jawa.

Hingga kemudian Bimo menduga bahwa pendakian Ali adalah dalam rangka aktivitas spiritualitas.

Dugaan itu, kata Bimo, didukung dengan bukti salah satu barang bawaan yang dibawa Ali, yaitu kemenyan. 

"Kebetulan saya juga orang Jawa, saya tanya bawa dupa, dia bilang enggak, hanya bawa kemenyan. Lalu saya dikasih sedikit dalam botol," ungkap Bimo.

Setelah sekitar empat jam bercakap-cakap, Bimo dan Ali kemudian saling pamit.

"Setelah itu kami berpisah. Dan saat Subuh, saya tidak bertemu dia lagi," ujar Bimo.

Baca juga: Pendaki Asal Kediri Dilaporkan Hilang di Gunung Lawu, Tim SAR Lakukan Pencarian

Sebelumnya diberitakan, Ali Rahmatullah dilaporkan hilang saat mendaki Gunung Lawu yang berada di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Dia diketahui mendaki dari jalur Cemoro Sewu dan melakukan registrasi di pos pendakian pada 15 Oktober 2022 dan belum kembali hingga sekarang.

Tim pencarian yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magetan, TNI, Polri, dan unsur lainnya kini masih terus melakukan pencarian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com