BANYUWANGI, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Jawa Timur, tengah memetakan potensi bencana likuefaksi di wilayah itu.
Plt Kalaksa BPBD Banyuwangi Ilzam Nuzuli mengatakan, potensi likuefaksi di wilayah yang berada di ujung timur Pulau Jawa ini masih bersifat umum.
Baca juga: Cerita Nelayan Pantai Bangsring Banyuwangi Jaga Ekosistem Laut, Manfaatkan Terumbu Karang
"Potensinya ada," kata Ilzam di Banyuwangi, Kamis (13/10/2022).
Ilzam menjelaskan, potensi likuefaksi tak hanya ada di Banyuwangi, tetapi hampir sebagian wilayah Jawa Timur.
"Beberapa wilayah di Jawa Timur berpotensi likuefaksi. Jadi tidak hanya tiga itu (Banyuwangi, Jember, dan Lumajang)," ungkap Ilzam.
Menurut dia, daerah yang memiliki tingkat risiko dan berpotensi likuefaksi merupakan daerah yang pernah mengalami guncangan gempa. Likuefaksi, kata dia, terjadi karena struktur tanah kehilangan kepadatan.
"Sering kali di tanah yang strukturnya pasir dengan batuan yang cenderung rapuh," terang Ilzam.
Meski begitu, Ilzam belum bisa memberikan keterangan pasti perihal wilayah Banyuwangi yang berpotensi mengalami likuefaksi.
"Data pastinya kami belum ada karena belum pernah terjadi. Termasuk data tingkat kerawanannya kami juga belum ada sampai sekarang," terangnya.
Namun, melihat letak geografisnya, kata Ilzam, daerah yang berpotensi yakni di wilayah pesisir laut atau rawa-rawa.
Catatan Kajian Risiko Bencana (KRB) BPBD Banyuwangi, wilayah di ujung timur Pulau Jawa ini memiliki 16 macam risiko ancaman bencana.
Mulai dari tsunami, banjir, banjir bandang, kekeringan, tanah longsor, cuaca ekstrem, gempa bumi, gelombang tinggi dan abrasi, kegagalan teknologi, hingga kebakaran hutan dan lahan.
Selain itu, juga kebakaran gedung dan permukiman, erupsi gunung api, konflik sosial, epidemi wabah penyakit, pandemi Covid-19, dan likuefaksi.
Ilzam mengatakan, 16 macam ancaman bencana itu sudah masuk dalam KRB Banyuwangi periode 2022-2026, termasuk fenomena likuefaksi.
Baca juga: BPBD: Ada 16 Potensi Bencana yang Bisa Melanda Banyuwangi
Sebelumnya, BPBD Jawa Timur merilis tiga daerah yang berpotensi mengalami fenomena likuefaksi.
Wilayah yang dimaksud adalah Kabupaten Lumajang, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Banyuwangi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.