BANYUWANGI, KOMPAS.com - Nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur, punya cara menarik untuk menjaga ekosistem laut. Salah satunya melalui pemanfaatan terumbu karang.
Seperti yang dilakukan para nelayan di Pantai Bangsring, Kecamatan Wongsorejo. Terumbu karang yang mereka buat ditenggelamkan untuk dijadikan media konservasi.
Menariknya, media terumbu karang itu berbentuk seperti terowongan bermotif bunga dengan ukuran tinggi lima meter, lebar dua meter dan panjang 12 meter.
Terumbu karang itu dipasang pada jarak kurang lebih 150 meter dari bibir pantai, di kedalaman kisaran delapan meter di bawah permukaan laut.
"Harapannya ketika nanti sudah tumbuh, ini dapat mempercantik alam bawah laut di Bangsring," kata Pengelola Bangsring Underwater, Sukirno di Banyuwangi, Rabu (12/10/2022).
Sukirno menjelaskan, media konservasi itu menggunakan teknologi biorock dengan memanfaatkan arus listrik lemah.
Baca juga: Cuaca Ekstrem, Banyuwangi Terbitkan SE Kewaspadaan Potensi Bencana
"Di Bangsring, listrik memanfaatkan dari solar sel yang berada di rumah apung," ungkap Sukirno.
Menurutnya, prinsip kerja biorock itu memanfaatkan arus listrik lemah yang akan menginisiasi reaksi elektrolisis.
"Reaksi itu menyebabkan senyawa-senyawa kimia yang ada di air laut menjadi larut," terangnya.
Reaksi ini bertujuan menumbuhkan stuktur dan membentuk batuan mineral yang mirip dengan terumbu karang alami.
Besi yang digunakan pada media terumbu karang, terlindungi dari korosi dan menguat seiring berjalannya waktu.
"Umumnya karang tumbuh cukup lambat setahun hanya 1 cm. Dengan teknologi biorock karang dapat tumbuh lebih cepat dua hingga tiga kali lipat," ucap Sukir.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.