Untuk menutupi biaya produki, para petani rata-rata melakukan sistem pertanian tumpang sari. Pohon apel diselingi pohon kopi atau sayur mayur.
Pria kelahiran Batu, 26 September 1985 itu berharap, nantinya ada koordinasi yang baik antara Pemerintah Desa Bulukerto dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu.
"Kami juga akan mengimbau terus menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat yang masih memiliki lahan kosong, belum tergarap, untuk diarahkan melalui kelompok tani menanam apel kembali," katanya.
Selain itu, Mawan memiliki rencana program untuk membangun ikon-ikon wisata di desanya yang akan dipadukan menjadi destinasi Desa Keliling Wisata Bulukerto.
Baca juga: Kejadian Bencana Bertambah, Hujan Deras di Kota Batu Akibatkan Plengsengan Ambrol
Dia akan menyiapkan sekitar lima ikon wisata untuk menunjang hal tersebut.
"Rencana kami akan mengembangkan wisata edukasi mulai dari peternakan kelinci, tempat oleh-oleh dan sebagainya," katanya.
Mawan juga akan fokus dalam menggerakkan Koperasi UMKM. Dia mengungkapkan, pandemi Covid-19 sangat berdampak terhadap perekonomian warganya.
Sehingga akses permodalan bagi para pelaku UMKM sangat diperlukan.
"Sehingga kami perlu menumbuhkan geliat baru di sektor permodalan melalui sektor UMKM, kami harapkan koperasi itu bisa berpatokan atau berlandaskan pada project bukan lagi pada aset," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.