Bambang yang kehilangan putranya masih ingat betul saat itu Rizky berangkat bersama empat temannya mengendarai sepeda motor.
Mereka berboncengan menuju Stadion Kanjuruhan untuk mendukung Arema FC berlaga.
Sebelum pergi, Rizky yang merupakan mahasiswa Unej Jember, sempat berpamitan dengan kedua orangtuanya.
Bambang tak menyangka hari itu adalah hari terakhir dia bertemu dengan putranya.
"Saat Arema FC bertanding, dia pulang ke rumah untuk berpamitan menonton langsung di Stadion Kanjuruhan," ujarnya lirih.
Sebelum berangkat, Rizky juga sempat bertukar kaus Arema dengan sang kakak.
Namun anaknya ternyata pulang dalam kondisi tak bernyawa. Rizki dimakamkan di TPU desa setempat pada Minggu (2/10/2022) pagi.
Mukid tak menyangka harus menemani sahabatnya, Faiqotul Hikmah yang pulang tak bernyawa dengan menggunakan mobil ambulans.
Padahal baru beberapa jam lalu, dia masih memboncengkan sahabatnya itu dengan penuh semangat menuju Stadion Kanjuruhan untuk melihat tim sepak bola kesayangan mereka berlaga.
"Saya yang bonceng dia, yang jemput dia ke rumah," kata Mukid, seperti dikutip dari Surya.
Dari Jember, Jawa Timur, mereka tiba bersama puluhan suporter lainnya di stadion pada pukul 16.00 WIB.
Baca juga: Seorang Warga Gresik Turut Jadi Korban Meninggal Dunia Tragedi Kanjuruhan
Namun, Mukid tak bisa masuk lantaran tak memiliki tiket.
Sedangkan temannya Faiq bisa menyaksikan pertandingan tim berjuluk Singo Edan langsung dari dalam stadion.
Sebelum pertandingan bubar, Mukid mendengar situasi di dalam stadion memanas. Saat itu hanya Faiq yang ada di pikiran Mukid.
Dia pun berupaya mencari sahabatnya tersebut.
Baca juga: UPDATE MINGGU MALAM: Jumlah Korban Jiwa Kerusuhan Stadion Kanjuruhan 125 Orang