Aliwafa menuturkan, dirinya bersama 10 orang anggota keluarganya yang lain dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci pada Senin (26/9/2022).
Sejak Minggu (25/9/2022) malam, Aliwafa dan 10 keluarganya telah bergabung dengan rombongan peserta umrah lain dari Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Rombongan ini tiba di Terminal 2 Perjalanan Internasional Bandara Juanda, Senin (27/9/2022) dini hari, sekitar pukul 03.00 WIB.
Namun sesampainya di bandara, tak ada petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya di Juanda yang seharusnya melakukan validasi dokumen.
Aliwafa mengatakan, mereka pun harus menunggu lama. Saat itu ada 94 orang calon peserta umrah yang masih menunggu keberangkatan.
"Di Bandara kami menunggu lama. Saat tiba di sana tak ada satu pun petugas KKP," kata dia.
Mereka sempat merasa tenang lantaran pihak Imigrasi menjanjikan para calon peserta umrah bisa berangkat.
Tetapi perasaan mereka mulai gusar karena lama menunggu. Saat itu muncul satu petugas KKP, tetapi proses validasi dokumen International Certificate Vaccination (ICV) tetap tak dilakukan.
Diduga ada kesalahapahaman antara pihak KKP dengan Imigrasi dan maskapai.
Hingga akhirnya pesawat yang seharusnya membawa mereka pun terbang.
"Akhirnya, kami tidak ditunggu. Koper milik para calon jemaah umrah yang sebelumnya sudah masuk bagasi, langsung diturunkan. KKP saat itu meminta pihak Imigrasi agar menurunkan koper karena (buku kuning) calon jemaah belum distempel (divalidasi)," ujar dia.
Baca juga: Dosen UM Surabaya: 6 Makanan Ini Sebabkan Kulit Jadi Berminyak