Terpisah, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto membenarkan ada laporan masuk ke SPKT Polda Jatim.
"Betul ada laporan masuk," katanya singkat.
Namun dia enggan menjelaskan lebih detil perihal laporan tersebut.
Baca juga: Tanggapan Anang soal Permohonan Pengunduran Dirinya Ditolak DPW PKB Jatim
Sebanyak 63 calon peserta umrah gagal berangkat dan telantar di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur Senin (26/9/2022).
Jemaah umrah yang gagal berangkat itu berasal dari berbagai daerah di Jatim, seperti Probolinggo, Jember, Bondowoso dan Situbondo.
Gagalnya 63 jemaah umrah berangkat ke tanah suci ini lantaran tidak adanya petugas validasi dokumen Internasional Certificate Vaccination (ICV) di bandara.
Ketua Asosiasi Muslim Penyelengara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Jawa Timur Sofyan Arif menilai, 63 jemaah umrah yang gagal berangkat itu murni disebabkan karena kelalaian petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya.
Padahal, kata dia, penerbangan internasional membutuhkan screening dan verifikasi kesehatan penumpang pesawat, namun petugas KKP tidak ada di bandara.
Tanpa ada verifikasi kesehatan dari KKP, pihak imigrasi di Bandara Juanda pun tidak mengizinkan 63 jemaah umrah untuk terbang.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya Slamet Mulsiswanto enggan disalahkan atas gagalnya keberangkatan puluhan jamaah umrah dari terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya Senin (26/9/2022).
"Setiap hari kita koordinasi lewat grup WhatsApp, kita tanya apakah pada Senin pagi ada keberangkatan jamaah umrah, saat itu dijawab oleh maskapai tidak ada. Yang disampaikan hanya informasi bahwa pada Senin pukul 10.00 WIB ada keberangkatan umrah," kata Slamet dikonfirmasi Selasa (27/9/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.