Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Jenazah Diantar Perangkat Desa karena Tak Ada Pelayat, Begini Faktanya...

Kompas.com - 22/09/2022, 14:55 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Andi Hartik

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Prosesi pemakaman jenazah yang disebut tidak ada pelayat yang mengantar ke pemakaman, sehingga harus diantar oleh perangkat desa, tengah viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 1 menit 13 detik, tampak jenazah diantar menggunakan keranda ke pemakaman oleh sejumlah perangkat desa setempat.

Pada keranda itu tertulis Desa Kedak, yang mengarah pada sebuah desa di Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Tampak pula seorang perempuan berada di barisan paling depan menabur bunga di sepanjang jalan. Dia juga menggunakan pakaian aparatur pemerintahan.

Baca juga: Teror Pelemparan Batu di Kecamatan Gurah Kediri, Polisi Tingkatkan Patroli

Sedangkan perekam video dengan suara laki-laki terdengar terus melantunkan kalimat tahlil.

Dalam video itu tertempel keterangan "bukan cerita Indosiar. ini nyata. tadi siang. meninggal gak ada yang nganterin sampe perangkat desa yang nganterin ke makam. semoga kita semua nanti meninggal dalam keadaan baik. husnul khotimah dan banyak yang mendoakan"

Fakta di lapangan

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, pengantaran jenazah itu terjadi di Desa Kedak, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pada Selasa (20/9/2022).

Baca juga: Teror Pelemparan Batu di Kediri, Polisi Kantongi Rekaman Video Diduga Pelaku

Adapun yang meninggal dunia adalah Partono (50), warga setempat, yang meninggal dunia sekitar pukul 09.00 WIB di rumahnya karena sakit. Pemakaman dilakukan sekitar pukul 13.00 WIB.

Namun, keterangan pada video tersebut kurang tepat karena kurang sesuai dengan kenyataan yang ada.

Camat Ngasem, Kemi mengatakan, kematian seorang warganya itu didatangi oleh sejumlah pelayat meski jumlahnya tidak banyak.

"Videonya tidak merekam hingga selesai. Sebab, di areal pemakaman juga banyak warga yang sudah ada di sana," ujar Kemi pada Kompas.com, Kamis (22/9/2022).

Proses pemakaman Parnoto, warga Desa Kedak, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur,  Selasa (20/9/2022). Pemakaman ini viral di media karena disebut tidak ada pelayat yang mengantarkan ke pemakaman sehingga pengantaran dilakukan oleh perangkat desa. Dok Desa Kedak Proses pemakaman Parnoto, warga Desa Kedak, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Selasa (20/9/2022). Pemakaman ini viral di media karena disebut tidak ada pelayat yang mengantarkan ke pemakaman sehingga pengantaran dilakukan oleh perangkat desa.
Kemi membenarkan bahwa yang menggotong jenazah menggunakan keranda merupakan para perangkat desa.

Menurutnya, itu terjadi karena beberapa alasan. Yakni, karena para tetangga sekitar rumah duka kebanyakan adalah perempuan yang menjanda. Selain itu, warga itu meninggal pada saat jam kerja, sedangkan rata-rata lelaki di desa itu bekerja ke luar desa.

Sementara, laki-laki yang datang melayat telah berbagi tugas, salah satunya ada yang menggali makam.

"Jadi Bu Kades bersikap tanggap mengambil kebijakan ajak perangkat untuk mengurusi semua itu," lanjutnya.

Baca juga: Pola Teror Pelemparan Batu di Kediri, Pelaku Naik Motor dan Beraksi Dini Hari

Bahkan, sosok perempuan yang berada di barisan depan iring-iringan pengantar jenazah sambil menebar bunga itu adalah Sunarti yang merupakan Kades Kedak.

Adapun sosok almarhum Partono sendiri, kata Camat Kemi, merupakan warga dengan keterbelakangan mental. Almarhum selama ini tinggal di rumah beserta sejumlah saudaranya yang juga mengalami hal yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perahu yang Tenggelam dan Tewaskan 1 Orang di Bawean Gresik Diduga Kelebihan Muatan

Perahu yang Tenggelam dan Tewaskan 1 Orang di Bawean Gresik Diduga Kelebihan Muatan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Cerita 'Shin Tae-yong KW' Asal Ponorogo Saat Nobar Timnas: Banyak Warga Rebutan Foto

Cerita "Shin Tae-yong KW" Asal Ponorogo Saat Nobar Timnas: Banyak Warga Rebutan Foto

Surabaya
Sugirah Bakal Bersaing dengan Ipuk dalam Pilkada Banyuwangi 2024, Indikasi Perang Dingin Menguat

Sugirah Bakal Bersaing dengan Ipuk dalam Pilkada Banyuwangi 2024, Indikasi Perang Dingin Menguat

Surabaya
Perahu Berpenumpang 14 Orang Terbalik di Gili Noko Gresik, 1 Meninggal

Perahu Berpenumpang 14 Orang Terbalik di Gili Noko Gresik, 1 Meninggal

Surabaya
Sederet Fakta Kasus Kakek Bunuh Istri lalu Serahkan Diri Usai Tenggak Racun Tikus

Sederet Fakta Kasus Kakek Bunuh Istri lalu Serahkan Diri Usai Tenggak Racun Tikus

Surabaya
Pemkab Mojokerto Kucurkan Dana Rp 82 Miliar untuk Pilkada 2024

Pemkab Mojokerto Kucurkan Dana Rp 82 Miliar untuk Pilkada 2024

Surabaya
Tangis Mbah Wiji Kembali Bertemu Sang Anak yang Dikira Sudah Meninggal, Terpisah 30 Tahun

Tangis Mbah Wiji Kembali Bertemu Sang Anak yang Dikira Sudah Meninggal, Terpisah 30 Tahun

Surabaya
Hama Ulat Bulu Serang Permukiman Warga di Situbondo

Hama Ulat Bulu Serang Permukiman Warga di Situbondo

Surabaya
Bupati Banyuwangi Sesalkan Kekerasan Seksual di Pulau Merah, Pemkab Beri Bantuan Hukum dan Psikologis

Bupati Banyuwangi Sesalkan Kekerasan Seksual di Pulau Merah, Pemkab Beri Bantuan Hukum dan Psikologis

Surabaya
Kronologi Tawuran dan Tewasnya Pemuda 18 Tahun di Surabaya

Kronologi Tawuran dan Tewasnya Pemuda 18 Tahun di Surabaya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Copet Ditangkap Saat Nobar Timnas U23 Vs Uzbekistan di Balai Kota Surabaya

Copet Ditangkap Saat Nobar Timnas U23 Vs Uzbekistan di Balai Kota Surabaya

Surabaya
Polda Jatim: Pelat Nomor Moge yang Terlibat Kecelakaan di Probolinggo Tak Terdaftar

Polda Jatim: Pelat Nomor Moge yang Terlibat Kecelakaan di Probolinggo Tak Terdaftar

Surabaya
Monumen Pahlawan Buruh Marsinah, Mengenang Tragisnya Kematian Aktivis yang Memperjuangkan Hak Buruh

Monumen Pahlawan Buruh Marsinah, Mengenang Tragisnya Kematian Aktivis yang Memperjuangkan Hak Buruh

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com