KEDIRI, KOMPAS.com - Prosesi pemakaman jenazah yang disebut tidak ada pelayat yang mengantar ke pemakaman, sehingga harus diantar oleh perangkat desa, tengah viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 1 menit 13 detik, tampak jenazah diantar menggunakan keranda ke pemakaman oleh sejumlah perangkat desa setempat.
Pada keranda itu tertulis Desa Kedak, yang mengarah pada sebuah desa di Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Tampak pula seorang perempuan berada di barisan paling depan menabur bunga di sepanjang jalan. Dia juga menggunakan pakaian aparatur pemerintahan.
Baca juga: Teror Pelemparan Batu di Kecamatan Gurah Kediri, Polisi Tingkatkan Patroli
Sedangkan perekam video dengan suara laki-laki terdengar terus melantunkan kalimat tahlil.
Dalam video itu tertempel keterangan "bukan cerita Indosiar. ini nyata. tadi siang. meninggal gak ada yang nganterin sampe perangkat desa yang nganterin ke makam. semoga kita semua nanti meninggal dalam keadaan baik. husnul khotimah dan banyak yang mendoakan"
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, pengantaran jenazah itu terjadi di Desa Kedak, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pada Selasa (20/9/2022).
Baca juga: Teror Pelemparan Batu di Kediri, Polisi Kantongi Rekaman Video Diduga Pelaku
Adapun yang meninggal dunia adalah Partono (50), warga setempat, yang meninggal dunia sekitar pukul 09.00 WIB di rumahnya karena sakit. Pemakaman dilakukan sekitar pukul 13.00 WIB.
Namun, keterangan pada video tersebut kurang tepat karena kurang sesuai dengan kenyataan yang ada.
Camat Ngasem, Kemi mengatakan, kematian seorang warganya itu didatangi oleh sejumlah pelayat meski jumlahnya tidak banyak.
"Videonya tidak merekam hingga selesai. Sebab, di areal pemakaman juga banyak warga yang sudah ada di sana," ujar Kemi pada Kompas.com, Kamis (22/9/2022).
Menurutnya, itu terjadi karena beberapa alasan. Yakni, karena para tetangga sekitar rumah duka kebanyakan adalah perempuan yang menjanda. Selain itu, warga itu meninggal pada saat jam kerja, sedangkan rata-rata lelaki di desa itu bekerja ke luar desa.
Sementara, laki-laki yang datang melayat telah berbagi tugas, salah satunya ada yang menggali makam.
"Jadi Bu Kades bersikap tanggap mengambil kebijakan ajak perangkat untuk mengurusi semua itu," lanjutnya.
Baca juga: Pola Teror Pelemparan Batu di Kediri, Pelaku Naik Motor dan Beraksi Dini Hari
Bahkan, sosok perempuan yang berada di barisan depan iring-iringan pengantar jenazah sambil menebar bunga itu adalah Sunarti yang merupakan Kades Kedak.
Adapun sosok almarhum Partono sendiri, kata Camat Kemi, merupakan warga dengan keterbelakangan mental. Almarhum selama ini tinggal di rumah beserta sejumlah saudaranya yang juga mengalami hal yang sama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.