Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Mahasiswa hingga Buruh Surabaya Geruduk Grahadi, Tolak Kenaikan BBM dan Pengesahan RKUHP

Kompas.com - 14/09/2022, 17:29 WIB
Ghinan Salman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Surabaya, Jawa Timur, serta kelompok organisasi pemuda dan buruh menggelar aksi demonstrasi di Gedung Negara Grahadi Surabaya, pada Rabu (14/9/2022) sore.

Ribuan peserta aksi tersebut turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi menolak kebijakan kenaikan BBM.

Baca juga: Cara Daftar Antrean Puskesmas di Surabaya Secara Online

Dalam aksinya, mereka juga menolak Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP) disahkan menjadi Undang-Undang.

Korlap aksi Arif Budiman mengatakan, kenaikan BBM ini disebut sangat berdampak kepada semua lapisan masyarakat.

Menurutnya, kenaikan BBM ini justru memperburuk situasi ekonomi rakyat yang sebelumnya berangsur pulih pascapandemi Covid-19.

"Dan kenaikan harga BBM itu sangat mempengaruhi kondisi inflasi hari ini di Indonesia," kata Arif di lokasi aksi, Rabu (14/9/2022).

Baca juga: Edarkan Sabu, Buruh Reparasi Kontainer di Surabaya Ditangkap

Dengan naiknya harga BBM, ada banyak harga bahan pokok ikut naik imbas dari kenaikan harga BBM itu sendiri.

"Apalagi, kenaikan harga BBM ini juga tidak diikuti dengan naiknya upah buruh atau pekerja maupun kaum tani dan sebagainya," ujar dia.

 

Sedangkan tentang penolakan pengesahan RKUHP menjadi undang-undang, mereka menyebut RKUHP justru jauh dari nilai-nilai demokrasi.

RKUHP yang saat ini sedang dibahas di DPR dan tengah disosialisasikan disebut aturan yang anti demokrasi.

"Karena di dalamnya mengatur soal penghinaan terhadap presiden, penghinaan terhadap lambang lembaga negara. Ada pasal yang mengatur soal makar, yang itu sebenarnya kami menilai itu pasal karet," kata Arif.

"Sehingga itu bisa digunakan oleh rezim penguasa hari ini untuk membungkam rakyat. Makanya kami bilang RKUHP adalah aturan yang anti demokrasi," imbuh dia.

Baca juga: Tarif Bus DAMRI Rute Jakarta-Surabaya Naik, Kini Rp 300.000-an

Ia menambahkan, kelompok pemuda, mahasiswa dan buruh di Surabaya akan terus menggelar aksi sampai tuntutan mereka didengar oleh pemerintah.

"Kita akan terus melakukan aksi dan membawa massa yang lebih besar agar aksi-aksi ini bisa menggerakkan kawan-kawan lain di berbagai daerah sehingga diharapkan bisa ada perubahan kebijakan dari pemerintah," terang dia.

Sampai pukul 15.21 WIB, massa aksi masih bertahan di depan Grahadi. Namun, tak ada satu pun pejabat dari Pemprov Jatim yang menemui mereka untuk mengakomodasi tuntutan-tuntutan para peserta aksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar hingga Radius 2 Kilometer

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar hingga Radius 2 Kilometer

Surabaya
Rumah Ambruk di Bangkalan Akibat Petasan Meledak, 1 Orang Meninggal dan 2 Kritis

Rumah Ambruk di Bangkalan Akibat Petasan Meledak, 1 Orang Meninggal dan 2 Kritis

Surabaya
Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Surabaya
3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com