Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Pamekasan, Mahasiswa Bajak Truk Tangki Pertamina

Kompas.com - 08/09/2022, 10:51 WIB
Taufiqurrahman,
Andi Hartik

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Pamekasan, Jawa Timur, berunjuk rasa di jalan raya Desa Panglegur, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Kamis (8/9/2022).

Aksi tersebut sebagai tindak lanjut atas serangkaian aksi penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Dalam aksi ini, mahasiswa membajak truk tangki berisi BBM yang hendak dikirim ke salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Pamekasan. Awalnya, tangki itu diadang oleh mahasiswa yang sedang menggelar aksi. Setelah itu, tangki tersebut dilarang melanjutkan perjalanannya. Beberapa mahasiswa naik ke atas tangki sambil berorasi.

Baca juga: Wakil Ketua DPRD Pamekasan Ikut Orasi Minta Jokowi Cabut Kenaikan Harga BBM

Aksi ini menuai perhatian pengendara yang melintas. Aksi ini juga menyebabkan kemacetan kendaraan hingga 200 meter. Polisi baru datang ke lokasi aksi 30 menit kemudian setelah aksi dimulai.

Koordinator Aliansi BEM se-Pamekasan, Syaiful Bahri dalam orasinya mengatakan, sudah ribuan aspirasi disampaikan mahasiswa di seluruh Indonesia terkait penolakan terhadap kenaikan harga BBM. Namun, sampai saat ini tidak ada tindak lanjut atas aksi dan penyampaian aspirasi dari mahasiswa tersebut.

Baca juga: Guru PAUD Pamekasan Menangis karena Acaranya Dibubarkan Polisi, Ketua Dewan Pendidikan: Itu Arogan

Bahkan, para wakil rakyat di gedung DPR RI bernyanyi merayakan hari ulang tahun Ketua DPR Puan Maharani saat aksi penolakan kenaikan harga BBM sedang berlangsung.

"Pemerintah dan DPR semuanya tidak mendengar. Tak ada respons dari mereka bagaimana BBM subsidi tindak dinaikkan," kata Syaiful Bahri.

Mantan Presiden BEM Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura ini menambahkan, aksi pembajakan tangki milik Pertamina ini dilakukan agar masyarakat di Madura memahami bahwa kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM sangat menindas.

"Indonesia saat ini tidak baik-baik saja. Makanya penting kami suarakan agar rakyat tahu kondisi negaranya hari ini," ungkapnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com