Salin Artikel

Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Pamekasan, Mahasiswa Bajak Truk Tangki Pertamina

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Pamekasan, Jawa Timur, berunjuk rasa di jalan raya Desa Panglegur, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Kamis (8/9/2022).

Aksi tersebut sebagai tindak lanjut atas serangkaian aksi penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Dalam aksi ini, mahasiswa membajak truk tangki berisi BBM yang hendak dikirim ke salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Pamekasan. Awalnya, tangki itu diadang oleh mahasiswa yang sedang menggelar aksi. Setelah itu, tangki tersebut dilarang melanjutkan perjalanannya. Beberapa mahasiswa naik ke atas tangki sambil berorasi.

Aksi ini menuai perhatian pengendara yang melintas. Aksi ini juga menyebabkan kemacetan kendaraan hingga 200 meter. Polisi baru datang ke lokasi aksi 30 menit kemudian setelah aksi dimulai.

Koordinator Aliansi BEM se-Pamekasan, Syaiful Bahri dalam orasinya mengatakan, sudah ribuan aspirasi disampaikan mahasiswa di seluruh Indonesia terkait penolakan terhadap kenaikan harga BBM. Namun, sampai saat ini tidak ada tindak lanjut atas aksi dan penyampaian aspirasi dari mahasiswa tersebut.

Bahkan, para wakil rakyat di gedung DPR RI bernyanyi merayakan hari ulang tahun Ketua DPR Puan Maharani saat aksi penolakan kenaikan harga BBM sedang berlangsung.

"Pemerintah dan DPR semuanya tidak mendengar. Tak ada respons dari mereka bagaimana BBM subsidi tindak dinaikkan," kata Syaiful Bahri.

Mantan Presiden BEM Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura ini menambahkan, aksi pembajakan tangki milik Pertamina ini dilakukan agar masyarakat di Madura memahami bahwa kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM sangat menindas.

"Indonesia saat ini tidak baik-baik saja. Makanya penting kami suarakan agar rakyat tahu kondisi negaranya hari ini," ungkapnya.


Syaiful mengungkapkan, pemerintah seharusnya tidak menaikkan harga BBM bersubsidi. Sebab, Indonesia adalah negara yang kaya dengan minyak.

Seharusnya, kata Syaiful, pemerintah membenahi tata kelola minyak yang ada di dalam negeri. Terutama, minyak yang dikelola oleh negara melalui BUMN.

"Mafia minyak dan gas itu yang harus dibenahi, bukan menaikkan harga," jelasnya.

Aksi pembajakan tangki BBM milik Pertamina ini berlangsung 1 jam 45 menit. Setelah ada negosiasi antara polisi dan mahasiswa, mobil tanki tersebut akhirnya dilepas dan aksi mahasiswa kemudian bubar.

Kepala Kepolisian Resor Pamekasan, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Roqib Triyanto berterima kasih kepada mahasiswa yang sudah berunjuk rasa dengan damai. Ia berpesan, dalam penyampaian aspirasi di depan umum agar tidak merugikan orang lain.

"Silakan berdemo tapi jangan mengganggu orang lain dan ketertiban umum. Terima kasih mahasiswa demo hari ini tertib," kata Roqib.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga BBM pada Sabtu (3/9/2022).

Harga Pertalite Rp 10.000 per liter dari semula Rp 7.650, harga Solar Rp 6.800 per liter dari sebelumnya Rp 5.150, harga Pertamax Rp 14.500 per liter dari yang semula Rp 12.500.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/09/08/105103578/demo-tolak-kenaikan-harga-bbm-di-pamekasan-mahasiswa-bajak-truk-tangki

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke