Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Afrisal, Pemain Timnas U-16, Ciptakan Gol Cantik Berkat Rutin Latihan Tendangan hingga 100 Kali

Kompas.com, 21 Agustus 2022, 19:20 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Timnas U-16 Indonesia menjadi juara dalam Piala AFF U-16 2022.

Salah satu pemain Timnas U-16 Indonesia, Muhammad Rizky Afrisal, dielu-elukan warga saat pulang ke kampung halaman di Dusun Gapuk, Desa Genukwatu, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Pemain bernomor punggung 25 ini turut berjasa mengantar Timnas ke final.

Di babak semifinal melawan Myanmar, Afrisal mencetak gol yang menjadi penyeimbang skor. Skuad Garuda Muda akhirnya melangkah ke partai final usai menang adu penalti.

Gol yang Afrisal lesakkan lewat tendangan bebas itu menjadi perbincangan di media sosial. Tak sedikit yang menganggap gol tersebut cantik.

Baca juga: Cerita Pemain Timnas U-16 Pulang ke Jombang, Ternyata Sudah Ditunggu Ratusan Warga

Afrisal mengatakan, gol itu merupakan buah dari latihan keras yang ia lakoni setiap hari. Untuk dirinya, Afrisal kerap menjalani latihan yang menekankan pada menendang bola mati, cara membawa dan mengatur arah bola.

"Latihan terus. Kalau soal tendangan yang sampai viral itu, saya latihan terus. Latihan tendangan sampai 100 kali, itu dilakukan secara rutin berkali-kali," ujarnya, Sabtu (20/8/2022).

Ia menuturkan, tim pelatih mengarahkannya dengan cara tersebut agar upaya menjebol gawang lawan lebih mudah diwujudkan.

"Ya, agar ketika bertanding itu kita akan mudah cara mengarahkan bola ke gawang lawan," ucapnya.

Baca juga: Afrizal, Pemain Timnas U-16, Cium Kaki Orangtua Saat Pulang ke Jombang

Pemain timnas Indonesia U16 Muhammad Riski Afrisal (nomor 25) melakukan selebrasi seusai berhasil menjebol gawang Myanmar pada laga semi final AFF U16 2022 di Stadion Maguwoharjo, Depok, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu (10/8/2022). Timnas Indonesia selanjutnya akan melawan Vietnam pada partai final Piala AFF U16 2022, Jumat (12/8/2022) (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko Pemain timnas Indonesia U16 Muhammad Riski Afrisal (nomor 25) melakukan selebrasi seusai berhasil menjebol gawang Myanmar pada laga semi final AFF U16 2022 di Stadion Maguwoharjo, Depok, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu (10/8/2022). Timnas Indonesia selanjutnya akan melawan Vietnam pada partai final Piala AFF U16 2022, Jumat (12/8/2022) (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Kesuksesan Afrisal tak luput dari peran orangtuanya.

Demi cita-cita sang buah hati yang ingin menjadi pesepakbola terkenal, ayah Afrisal, Solikan, tak segan mengantarkannya berangkat ke sekolah sepak bola, hingga merelakannya menimba ilmu sepak bola di Blitar, Jawa Timur.

Solikan menuturkan, keinginan anak bungsunya itu untuk bermain sepak bola sudah muncul sejak kecil.

Baca juga: Kisah Dimas Dinanda Menuju Timnas U-16, Dulu Tak Sanggup Beli Sepatu Bola

Atas keberhasilan Afrisal mengantarkan Timnas U-16 Indonesia merengkuh Piala AFF U-16 2022, Solikan berpesan kepada anknya agar tetap rendah hati dan menjaga disiplin supaya karier sepak bolanya terus meningkat.

"Kami orangtua Afrisal tetap memberi semangat sambil berdoa. Dan pesan kami, jangan terlalu bangga dulu, syukuri, dan teruslah disiplin untuk menjadi apa yang diharapkan," ungkapnya.

Afrisal yang kini tengah pulang kampung, setibanya di rumah, langsung melakukan sujud syukur dan kemudian mencium kedua kaki orangtuanya.

Baca juga: Kisah Perjuangan Ahmad Afi, Ikut Seleksi Timnas U-16, Karier Terhenti Usai Terjatuh, Kini Meninggal Dunia

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Jombang, Moh. Syafi'i | Editor: Dheri Agriesta)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau