KEDIRI, KOMPAS.com - Momentum Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia selalu diperingati secara meriah oleh berbagai kalangan masyarakat termasuk warga di Kediri, Jawa Timur.
Seperti halnya pada peringatan tahun ini, warga merayakannya dengan berbagai kegiatan mulai dari seremonial hingga kegiatan hiburan.
Baca juga: Cerita Warga Kediri Bentangkan Bendera Sepanjang 1.000 Meter, Kades: Menjahitnya Sebulan
Berikut beberapa kegiatan yang digelar oleh warga di Kediri:
Kirab bendera raksasa dilakukan di dua titik, yakni di Desa Dawung, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri dan di kawasan puncak Gunung Klotok, Kota Kediri.
Di Desa Dawung, warga dan perangkat desanya kompak membuat bendera raksasa sepanjang 1.000 meter dan lebar 3 meter.
Bendera yang membutuhkan waktu sebulan untuk menjahitnya itu mereka beber lalu diarak keliling kampung.
Kemudian dibentangkan pada bambu penyangga yang telah dipasang di pinggir jalan desa sejak 16 Agustus.
Baca juga: Karyawan Pabrik Asal Kediri Ditemukan Tewas di Dalam Sumur di Banyuwangi
Kepala Desa Dawung Slamet Widodo (50) mengatakan, kegiatan itu multi tujuan. Selain untuk memperingati hari kemerdekaan dan memupuk rasa nasionalisme juga sebagai medium untuk wahana silaturahmi antarwarga maupun mendongkrak ekonomi.
"Saya ingin kegiatan yang kita kemas dalam peringatan 17-an ada nuansa yang betul-betul bisa memupuk nilai kebangsaan terhadap warga saya. Di situ ada kerja sama dan kekompakan antarwarga, jangan sampai ada sekat di segala hal," ujar Slamet.
Bendera raksasa kedua, dibentangkan di puncak Gunung Klotok Kota Kediri tepatnya di kawasan Watu Bengkah. Ukurannya meliputi lebar 40 meter dan panjang 60 meter yang terbagi dalam beberapa potong.
Baca juga: Kisah Saepuloh Panjat Tiang Bendera Perbaiki Tali yang Tersangkut Saat Upacara HUT RI
Kegiatan tersebut digelar oleh gabungan berbagai komunitas mulai dari pecinta alam hingga organisasi kepemudaan di Kota Kediri dengan mengarak bendera dari Balai Kota Kediri ke kaki Gunung Klotok di kawasan wisata Selomangleng yang berjarak sekitar 5 kilometer, Selasa (16/8/2022).
Dari situ kemudian dibawa mendaki untuk kemudian dibentangkan di puncak gunung pada keesokan harinya.
"Salah satu maknanya adalah bahwa untuk mencapai tujuan itu membutuhkan perjuangan dan pengorbanan," ujar Robit Mujiburrohman, salah seorang peserta kirab bendera.
Beberapa lembaga di Kediri menerapkan kebijakan penggunaan kostum pejuang kemerdekaan bagi para petugasnya. Salah satunya adalah RSUD Gambiran Kota Kediri.