Dia mengungkapkan, anaknya lahir dengan denyut jantung tidak normal. Selain sering mengalami kejang, putri pertamanya itu tidak bisa menangis selama 11 hari sejak dilahirkan.
Baca juga: Cerita Pria Mengaku Dewa Matahari, Dugaan Penistaan Agama Ternyata Gangguan Jiwa
Proses kelahiran anaknya diawali dengan adanya pendarahan yang dialami Suryati. Dia kemudian dilarikan ke rumah sakit dan menjalani persalinan normal.
"Lahir itu detak jantungnya tidak normal. Di hari keempat muncul gejala kejang, terus diobati kembali ke rumah sakit dan sembuh. Kemudian dia tidak nangis sampai 11 hari," kata Suryati.
Hari-hari setelah itu, Suryati merawat anaknya di rumah. Namun keanehan terjadi pada Ainur Syifa pada usia 4 bulan.
Tumbuh kembang anaknya tidak seperti bayi seusianya, akibat mengalami gangguan syaraf otak.
Dia menambahkan, dibanding tahun-tahun sebelumnya, kondisinya kini terasa lebih baik. Anaknya sudah mulai bisa duduk meski masih memerlukan sandaran punggung.
Dia mengaku bersyukur sudah memperoleh bantuan melalui PKH. Selain itu, dia mengaku bersyukur atas bantuan yang datang dari berbagai pihak akhir-akhir ini.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang