PONOROGO, KOMPAS.com- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyatakan Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) yang digelar setiap tahun menjelang bulan Suro adalah bukti konkret seni dan budaya itu milik Kabupaten Ponorogo.
Terlebih setiap grup Reog yang tampil dalam festival itu menampilkan pertunjukan terbaiknya dari aspek musik dan seninya.
“Ini (FNRP) bukti konkret bahwa reog adalah milik Ponorogo. Dan reog adalah dan seni kebudayaan kita,” ujar Sandiaga setelah menonton FNRP di Ponorogo, Jawa Timur, Rabu (27/7/2022) malam.
Baca juga: HUT ke-256 Kabupaten Ponorogo Dimeriahkan Sederet Acara, Ada Festival Reog
Menurut Sandiaga, hadirnya FNRP kali menjadi bagian kebangkitan yang berbasis seni dan budaya setelah pandemi Covid-19 menghantam selama lebih dari dua tahun.
Kendati demikian, motivasi seni budaya itu tidak meninggalkan akar Kota Ponorogo sebagai kota santri.
Sandiaga menjelaskan, Kemenparekraf tahun ini akan mempersiapkan Reog Ponorogo dan mengusulkan Ponorogo menjadi bagian dari The UNESCO Creative Cities Network (UCCN).
"Setelah itu Reog didorong kembali untuk didaftarkan sebagai warisan budaya tak benda di UNESCO,” kata Sandiaga.
Baca juga: Soal Madiun Fashion Week, Menteri Sandiaga: Kita Tidak Boleh Melarang, tetapi Diarahkan...
Hal itu lantaran keberadaan seni dan budaya khas Kabupaten Ponorogo membuka lapangan pekerjaan yang banyak.
Satu hari dari tiket masuk FNRP bisa terjual hingga Rp 80 juta. Belum lagi hasil penjualan aneka produk UMKM di sekitar lokasi FNRP.
Sandiaga mengatakan FNRP sangat membantu Kemenparekraf untuk mencapai target 1,1 lapangan pekerjaan baru dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Ke depan, Sandiaga berharap FNRP yang sudah masuk dalam agenda Kharisma Event Nusantara (KEN), tampil baik lagi.
Baca juga: Sandiaga: Siapa Tahu Roy, Jeje, Bonge, Bisa Tampil di Paris
Ia mencontohkan masyarakat dapat lebih mendekat ke panggung. Selain itu ada perpaduan live streaming dengan permainan lampu sehingga menjadikan FNRP lebih meriah lagi.
Tak hanya itu, Kemenparekraf memberikan kurasi agar pelaksanaan FNRP semakin baik.
“Siapa tahu ini akan jadi event dunia karena keberadaan reog Ponorogo ada di seluruh dunia. Kita bisa mengundang dan mereka bisa ada di sini sehingga acara ini bisa menjadi world event international,” jelas Sandiaga.
Baca juga: HUT ke-256 Kabupaten Ponorogo Dimeriahkan Sederet Acara, Ada Festival Reog
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menyatakan Pemkab Ponorogo siap mengawal reog bisa diakui warisan budaya tak benda oleh UNESCO.
"Kami siap mengawal reog sebagai UCCN dan warisan budaya tak benda ke Unesco sampai tuntas," kata Sugiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.