BANYUWANGI, KOMPAS.com - Umat Hindu di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur menggelar upacara pengabenan massal mulai 24 hingga 27 Juli mendatang.
Acara ngaben massal yang digelar di Desa Adat Patoman, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi itu berlangsung khidmat.
Sebanyak 77 Sawa atau rohani leluhur yang telah meninggal dunia akan disucikan dalam upacara tersebut.
Pemuput dalam upacara ngaben massal ini dilakukan oleh Ida Pandita Mpu Nabe Dharma Mukti Sidha Kerti Ashram Asem Kembar dari Buleleng, Bali.
Baca juga: Marak Kasus Kekerasan Seksual di Banyuwangi, Polisi Buka Hotline Pengaduan
Ketua Panitia Pengabenan Massal, Made Marsad Wijaya mengatakan, upacara ngaben masal diikuti bukan hanya oleh umat Hindu di Desa Patoman.
"Ada juga dari desa dan kecamatan lain seperti Muncar, Banyuwangi kota, dan Banyuwangi selatan," kata Made, Senin (25/7/2022).
Upacara ngaben massal itu juga diikuti oleh keluarga umat Hindu dari Singaraja, Buleleng, Negara, dan berbagai kota dari Pulau Bali.
"Ini upacara pengabenan massal terbesar selama ini," terang Made.
Made menuturkan, ngaben massal ini seharusnya dilakukan pada 2020. Namun tertunda karena pandemi Covid-19 sehingga baru dapat digelar tahun ini.
"Tertunda dua tahun. Sebenarnya jadwal dilakukan 5 tahun sekali. Tapi karena pandemi, jadi mundur," terang Made.
Baca juga: Kisah Pilu Siswi di Banyuwangi, Diperkosa 3 Orang hingga Hamil, Ditinggal Kabur Usai Dinikahi Pelaku
Panitia juga menyederhanakan prosesi Ngaben dengan melakukan upacara tanpa iring-iringan.
Semua upakara atau persembahan dan perlengkapan upacara dilakukan di sebelah lokasi acara.
Setelah pembakaran Sawa, prosesi dilanjutkan dengan nganyut atau menghanyutkan abu jenazah ke laut.
"Nganyut ini kita kembalikan kepada pihak keluarga. Terserah mau dilarung di laut mana," ujar Made.
Baca juga: Tekan Kasus Kekerasan Seksual di Banyuwangi, Bupati Ipuk: Mari Masyarakat Terlibat...
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Banyuwangi, Suminto mengapresiasi kehadiran Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di tengah masyarakat Hindu.