Salin Artikel

Momen Umat Hindu di Banyuwangi Gelar Upacara Ngaben Massal

Acara ngaben massal yang digelar di Desa Adat Patoman, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi itu berlangsung khidmat.

Sebanyak 77 Sawa atau rohani leluhur yang telah meninggal dunia akan disucikan dalam upacara tersebut.

Pemuput dalam upacara ngaben massal ini dilakukan oleh Ida Pandita Mpu Nabe Dharma Mukti Sidha Kerti Ashram Asem Kembar dari Buleleng, Bali.

Ketua Panitia Pengabenan Massal, Made Marsad Wijaya mengatakan, upacara ngaben masal diikuti bukan hanya oleh umat Hindu di Desa Patoman.

"Ada juga dari desa dan kecamatan lain seperti Muncar, Banyuwangi kota, dan Banyuwangi selatan," kata Made, Senin (25/7/2022).

Upacara ngaben massal itu juga diikuti oleh keluarga umat Hindu dari Singaraja, Buleleng, Negara, dan berbagai kota dari Pulau Bali.

"Ini upacara pengabenan massal terbesar selama ini," terang Made.

Made menuturkan, ngaben massal ini seharusnya dilakukan pada 2020. Namun tertunda karena pandemi Covid-19 sehingga baru dapat digelar tahun ini. 

"Tertunda dua tahun. Sebenarnya jadwal dilakukan 5 tahun sekali. Tapi karena pandemi, jadi mundur," terang Made.

Panitia juga menyederhanakan prosesi Ngaben dengan melakukan upacara tanpa iring-iringan.

Semua upakara atau persembahan dan perlengkapan upacara dilakukan di sebelah lokasi acara.

Setelah pembakaran Sawa, prosesi dilanjutkan dengan nganyut atau menghanyutkan abu jenazah ke laut.

"Nganyut ini kita kembalikan kepada pihak keluarga. Terserah mau dilarung di laut mana," ujar Made.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Banyuwangi, Suminto mengapresiasi kehadiran Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di tengah masyarakat Hindu.

"Terima kasih atas kerawuhan (kedatangan) Bupati Ipuk. Ini merupakan hal yang membahagiakan bagi kami," ungkap Suminto.

Menurutnya, hadirnya Bupati Ipuk dalam upacara ngaben sebagai perwujudan kehadiran pemerintah yang berkeadilan dan senantiasa menjunjung nilai-nilai Pancasila.

"Kami juga berterimakasih atas segala program-program yang telah Banyuwangi berikan untuk umat Hindu," terang Suminto.

Di antara program Pemkab Banyuwangi adalah pemberian beasiswa Banyuwangi Cerdas yang diperuntukkan bagi anak muda umat Hindu Banyuwangi.

Mereka dapat menempuh pendidikan dengan beasiswa dari Pemkab Banyuwangi di Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar.

Sementara itu Bupati Ipuk mengaku bangga bisa hadir di tengah prosesi upacara ngaben massal tersebut.

"Acara ini menjadi contoh nyata bagaimana kegotongroyongan masih sangat kuat di tengah masyarakat kita. Dengan gotong royong ini, akan membuat segala sesuatu menjadi mudah dan ringan," kata Ipuk.

Gotong royong itu, menjadi landasan penting dari gerakan “Banyuwangi Rebound”, sebuah gerakan bersama untuk membawa Banyuwangi bangkit dari dampak pandemi.

"Umat Hindu selama ini telah bekerja membangun Banyuwangi. Mari kita terus bersama-sama membangun Banyuwangi dengan terus menjaga toleransi agar harmonisasi umat beragama di Banyuwangi terus terjaga," tutup Ipuk.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/07/25/153425678/momen-umat-hindu-di-banyuwangi-gelar-upacara-ngaben-massal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke