Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Satu-satunya Siswa Baru SDN Ngimbang Tuban, Ogah Sekolah karena Tak Ada Teman

Kompas.com - 20/07/2022, 20:53 WIB
Hamim,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

TUBAN, KOMPAS.com - Satu-satunya siswa baru di SD Negeri Ngimbang, Desa Ngimbang, Kecamatan Palang, Kabuputen Tuban, Jawa Timur, masih enggan masuk sekolah.

Hal itu diungkapkan oleh Doni, guru kelas sekaligus orangtua atau wali dari satu-satunya siswa baru di SD Negeri Ngimbang tersebut.

Doni mengatakan, anaknya belum mau masuk sekolah karena tidak ada teman di dalam kelas.

Melihat kondisi tersebut, Doni memilih tak ingin memaksakan kehendaknya kepada anaknya saat masuk sekolah.

"Intinya, anaknya tidak mau masuk ke sekolah karena tidak ada temannya," kata Doni, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (20/7/2022).

Baca juga: Cerita Warga Tuban Dipolisikan Kadesnya karena Mengeluh di Facebook

Salah seorang guru SD Negeri Ngimbang, Setiawan mengatakan, sekolah itu pernah kekurangan murid pada tahun sebelumnya.

Banyaknya sekolah swasta dan madrasah yang berdiri di Desa Ngimbang menjadi salah satu penyebab turunnya minat orangtua menyekolahkan anaknya di SD Negeri Ngimbang.

"Dulu sekolah ini ramai karena warga dari kampung sebelah banyak yang sekolah di SD Negeri ini. Tapi, sekarang banyak madrasah baru yang berdiri di sekitar desa ini," kata Setiawan.

Faktor tersebut menjadi salah satu penyebab SD Negeri Ngimbang mengalami kekurangan siswa dalam beberapa tahun terakhir.

 

Saat ini, total ada 17 siswa di SDN Ngimbang, mulai dari kelas satu hingga enam. Rinciannya, satu siswa di kelas 1, satu siswa di kelas 2, nihil siswa di kelas 3, dua siswa di kelas 4, delapan siswa di kelas 5, dan enam siswa di kelas 6.

SDN Ngimbang sudah melakukan berbagai upaya agar mendapatkan siswa baru. Salah satunya, dengan melakukan sosialisasi secara door to door.

Baca juga: SDN Ngimbang di Tuban Hanya Punya 1 Siswa Baru, Kepsek: Itu Pun Anak Guru Kelasnya Sendiri

Namun, warga sekitar lebih memilih menyekolahkan anaknya di madrasah dengan alasan materi pelajaran agama lebih maksimal.

"Kalau di madrasah kan orangtua bilangnya sekalian sama ngajinya. Nah, yang jadi kendala di sini juga kan guru agama dan olahraganya kosong, sudah pensiun," ujarnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Surabaya
6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

Surabaya
Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com