BANYUWANGI, KOMPAS.com - Seekor babi hutan ditemukan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Dusun Kalimoro, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi.
Binatang dengan nama latin Sus scrofa itu sempat masuk ke permukiman padat penduduk di kawasan pesisir Banyuwangi.
Baca juga: Kronologi Pria di Banyuwangi Onani di Depan Rumah Dinas Bupati hingga Ditangkap Polisi
Penemuan babi hutan itu langsung menggemparkan warga Desa Tembokrejo, Banyuwangi. Video yang memperlihatkan penemuan babi hutan itu juga sempat viral di media sosial.
Seorang staf Pemerintah Desa Tembokrejo, Reagal membenarkan video penemuan babi itu viral di media sosial.
"Iya viral. Itu kan di TPU. Disitu kan juga masuk kawasan pesisir yang padat penduduk," kata Reagal saat dikonfirmasi, Selasa (19/7/2022).
Menurut Reagal, warga kaget karena lokasi penemuan babi hutan atau celeng itu jauh dari kawasan hutan.
Dusun Kalimoro, kata dia, merupakan wilayah pesisir yang beririsan langsung dengan Selat Bali.
"Sehingga jelas bikin kaget, karena di sini lingkungan laut, kok ada babi hutan sampai masuk ke permukiman," ujarnya.
Baca juga: Perkara Kasus Pencabulan Pengasuh Ponpes di Banyuwangi Akan Dilimpahkan ke Kejaksaan
Penangkapan mamalia yang masuk dalam ordo artiodactyla itu diwarnai aksi dramatis. Warga berusaha mengejar babi hutan itu dan menangkapnya dengan jaring ikan.
Setelah ditangkap, babi hutan itu telah dievakuasi petugas TNI dan Polri.
Diduga berenang dari Hutan Sembulungan
Bhabinkamtibmas Desa Tembokrejo Aiptu Effendi mengatakan, babi hutan yang diamankan oleh warga berjumlah satu ekor.
Kuat dugaan, Babi hutan itu berasal dari Hutan Sembulungan yang berada di sebelah timur Kecamatan Muncar.
Baca juga: Oknum Guru SD di Banyuwangi Setubuhi Muridnya sejak 2020, Mengaku Pacaran dengan Korban
Babi hutan itu diduga berenang saat laut sedang surut.
"Diduga itu berasal dari Sembulungan, informasi dari warga saat ini laut surut sehingga babi hutan itu berenang dan masuk ke pemukiman penduduk," tutup dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.