Cerita dari mulut ke mulut tentang rasa sayuran dan kualitasnya yang lebih tahan lama membuat warung makan, penjual kebab, hingga pengusaha katering berbondong-bondong membeli sayuran dari Arif.
Lebih lagi, ia juga menyediakan layanan gratis antar kepada para pelanggannya. Sehingga, pelayanan itu menjadikan pelanggannya betah.
Selain itu, para pembeli yang ingin memetik sendiri di kebunnya juga diperbolehkan. Menurutnya, dengan melihat langsung proses penanaman hingga panen merupakan cara jitu menarik ketertarikan orang untuk mulai berpindah ke tanaman hidroponik yang organik.
Baca juga: Jumlah Napi Narkotika di Lumajang Meningkat, Ini Kata Bupati
"Yang mau diantar bisa, mau ambil sendiri di kebun juga bisa jadi orang lebih tertarik," ucapnya.
Terus bertambah
Dari yang awalnya hanya 40 meter persegi di atap rumah, kini lahan pertanian hidroponik organik itu sudah seluas 220 meter di bekas lahan tebu. Namun, Arif masih belum puas dan ingin menambah lagi lahan pertanian ke depannya.
Ia berharap, pertaniannya itu bisa bermanfaat untuk warga sekitar dengan memberikan lapangan pekerjaan baru di ladang hidroponik miliknya.
"Mudah-mudahan bisa tambah lagi, supaya hasilnya bisa lebih banyak dan sekaligus bisa sediakan pekerjaan bagi warga sekitar," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.