Pelaku dan korban sempat bertengkar
Handono menjelaskan, tersangka dan korban sempat bertengkar sebelum insiden itu terjadi. Tersangka yang emosi mencekik leher korban hingga lemas.
“Korban dicekik lehernya hingga lemas, kemudian terjatuh di lantai dua,” kata Handono.
Melihat istrinya lemas dan kejang, tersangka ke luar rumah seolah mencari keberadaan korban. Kemudian, pelaku kembali masuk ke rumah dan kembali keluar untuk memberi tahu tetangga bahwa istrinya jatuh dari lantai dua.
“Pelaku panik setelah melihat istrinya lemas dan kejang, kemudian keluar menemui tetangga seolah mencari keberadaan istrinya,” terang AKBP Handono.
Pelaku mengaku tersinggung
Sementara itu, pelaku mengakui perbuatannya tersebut. WS sengaja mencekik istrinya karena tersinggung dengan ucapan korban.
Baca juga: Berhenti Terlalu Mepet, Pesepeda Motor di Tulungagung Tewas Tersambar Kereta Api
Korban selalu membandingkan kesejahteraan ekonomi tetangga yang lebih mapan dengan kondisi keuangan mereka.
“Istri selalu mempermasalahkan ekonomi dan bandingkan tetangga yang memiliki mobil, meski tidak kerja di luar negeri,” kata WS.
Korban juga sempat mengancam akan mencari suami lagi. Selama ini, korban bekerja di luar negeri, sementara WS tak memiliki pekerjaan tetap.
“Selama ini hubungan rumah tangga kita pincang, saya kerja sedangkan kamu tidak,” terang WS menirukan perkataan korban waktu bertengkar.
Akibat perbuatannya, tersangka dijerat Undang-Undang tentang KDRT dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara. Tersangka kini mendekam di Polres Tulungagung.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang