Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cekcok dengan Teman, Pemuda di Malang Tewas Ditusuk Sajam

Kompas.com, 11 Desember 2025, 22:47 WIB
Imron Hakiki,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Seorang pemuda berinisial E, warga Desa Putat Lor, Kecamatan Gondanglegi, Malang, tewas setelah mendapat tusukan senjata tajam di perut kanannya pada Kamis (11/12/2025) siang.

Dia diduga ditusuk oleh temannya, berinisial Q, di rumah teman lainnya di kawasan rumah korban.

Kapolsek Gondanglegi, AKP Lukman Hudin mengatakan bahwa E tewas di tengah perawatan medis di Puskesmas Ketawang.

Insiden penusukan itu bermula dari perkelahian antara pelaku dan korban, yang diduga karena permasalahan sepeda motor dan uang.

"Namun, detailnya masih kami selidiki lebih lanjut. Saat ini, kami tengah memeriksa saksi-saksi," kata Lukman saat ditemui, Kamis (11/12/2025).

Baca juga: Aiptu Kurniawan Tak Bawa Senjata Saat Dibacok Pencuri yang Hendak Ditangkap di Lumajang

Sementara itu, menurut AKP Lukman, pelaku saat ini dalam pengejaran Polisi.

"Pelaku kabur pasca melakukan penusukan terhadap korban. Saat ini, kami masih mencari keberadaan pelaku," ujarnya.

Lukman menceritakan, kronologi kejadian itu bermula ketika korban dan salah satu temannya berinisial J, tengah minum minuman beralkohol di rumah korban.

Tidak lama kemudian, keduanya berkunjung ke rumah H, yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah korban.

"Di rumah itu, korban bertemu dengan teman-temannya, yang salah satunya merupakan pelaku, bersama teman pelaku berinisial B," kata Lukman.

Baca juga: Wartawan Kompas TV Lampung Diancam Ditusuk Preman Saat Liputan Kasus Pemerasan Lahan

Tidak lama kemudian, korban dan pelaku cekcok persoalan uang dan sepeda motor. Sampai akhirnya korban mengeluarkan senjata tajam (sajam), lalu ditusukkan ke pelaku. Hanya saja, tusukan korban luput.

"Kemudian, pelaku juga mengeluarkan senjata tajam, dan menusukkan ke rusuk kanan korban," ujar Lukman.

Usai menusuk korban, pelaku dan temannya yang berinisial B kabur bersama-sama.

"Nah, apakah B ini juga berperan dalam aksi pembunuhan ini, saat ini kami sedang selidiki," katanya.

Sejauh ini, Polisi tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut atas kasus tersebut, sekaligus mengejar terduga pelaku.

"Sementara ini, ada empat orang saksi yang tengah kami periksa," ujar Kapolsek Gondanglegi.

Baca juga: Duel Saat Minum Tuak, Pria di Medan Tewas Ditusuk Pecahan Neon

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
Surabaya
Ditanya Maraknya Tambang Ilegal di Bangkalan, Khofifah Enggan Komentar
Ditanya Maraknya Tambang Ilegal di Bangkalan, Khofifah Enggan Komentar
Surabaya
Dua Atlet Nasional yang Menapaki Jalan Baru Lewat Pendidikan di Surabaya
Dua Atlet Nasional yang Menapaki Jalan Baru Lewat Pendidikan di Surabaya
Surabaya
Perjuangan Desi, Jualan Lumut Sambil Momong Anak demi Kebutuhan Keluarga
Perjuangan Desi, Jualan Lumut Sambil Momong Anak demi Kebutuhan Keluarga
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau