Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi 5 Bulan Tewas Dianiaya Ibunya Sendiri di Surabaya, Polisi Dalami Peran Sang Ayah

Kompas.com - 27/06/2022, 21:50 WIB
Achmad Faizal,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Penyidik Kepolisian Sektor (Polsek) Wonocolo, Surabaya, mendalami peran R, sang ayah dari AD, bayi berusia 5 bulan yang meninggal dunia setelah disiksa ES, ibunya sendiri.

Kepala Kepolisian Sektor Wonocolo Kompol Roycke Hendrik Fransisco Betaubun mengatakan, sejauh ini R, suami tersangka, masih berstatus saksi.

"Statusnya masih saksi. Keterlibatan R dalam kasus ini harus dibuktikan. Kami masih terus mendalami," kata Roycke saat dikonfirmasi, Senin (27/6/2022).

Baca juga: Nenek di Surabaya Tidur dengan Mayat Cucu yang Tewas Dianiaya Ibunya, Tak Berani Lapor karena Diancam Dibunuh Pelaku

Tersangka ES dan R sudah 4 tahun menikah secara siri. Keduanya tinggal di rumah di Jalan Siwalankerto Tengah Gang Anggur Surabaya bersama ESB, ibu dari ES.

Keduanya dikaruniai dua orang anak, anak pertama berusia 1,6 tahun dan AD yang baru berusia 5 bulan yang menjadi korban penganiayaan.

Menurut Roycke, secara logika memang tidak mungkin sang suami tidak tahu tentang kondisi anak keduanya.

Baca juga: Cerita Pilu Bayi 5 Bulan Tewas Dianiaya Ibunya Sendiri di Surabaya...

"Apalagi setelah peristiwa penganiayaan, keduanya bersama anak pertama pergi ke Yogyakarta untuk acara gathering," jelasnya.

Kini, SE ditahan di Mapolsek Wonocolo. Dia ditetapkan tersangka dan dijerat Pasal 80 Ayat 3 UU RI Tahun 2004 tentang perubahan Undang-Undang No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 44 Ayat 3 dan Ayat 4 UU RI No 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Ancaman hukumannya 15 tahun sampai 20 tahun penjara.

ES disangka melakukan penganiayaan terhadap putranya sendiri yang masih berusia 5 bulan. Alasannya, putranya yang mengalami stunting itu selalu rewel. Selain memukul, penganiayaan dilakukan dengan membanting tubuh bayinya itu ke tempat tidur.

Akibat penganiayaan, AD meninggal dunia pada Kamis (23/6/2022) dini hari. ES mengancam ESB, ibunya agar merahasiakan kematian AD kepada siapapun. Namun, pada Sabtu (25/6/2022), ESB menginformasikan kematian cucunya itu kepada tetanganya.

Mendapat laporan warga, tim polisi mengevakuasi jenazah AD dari rumah ESB pada Sabtu malam. Saat itu kondisi jasad AD sudah membusuk dan berwarna hitam serta mengeluarkan cairan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Surabaya
Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Surabaya
Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Surabaya
Presiden Jokowi Dikabarkan Batal Beri Penghargaan kepada Gibran-Bobby di Surabaya

Presiden Jokowi Dikabarkan Batal Beri Penghargaan kepada Gibran-Bobby di Surabaya

Surabaya
Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Surabaya
Keluarga Pedangdut Via Vallen Buka Suara Usai Rumahnya Digeruduk

Keluarga Pedangdut Via Vallen Buka Suara Usai Rumahnya Digeruduk

Surabaya
Bebas Bersyarat, Mantan Bupati Malang Rendra Kresna Ingin Rehat Sejenak dari Dunia Politik

Bebas Bersyarat, Mantan Bupati Malang Rendra Kresna Ingin Rehat Sejenak dari Dunia Politik

Surabaya
5 Orang Pengeroyok Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Jadi Tersangka

5 Orang Pengeroyok Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Jadi Tersangka

Surabaya
Komnas PA Dampingi Korban Pencabulan Polisi di Surabaya

Komnas PA Dampingi Korban Pencabulan Polisi di Surabaya

Surabaya
Belasan Ribu Lahan Tadah Hujan di Nganjuk Bakal Dilakukan Pompanisasi

Belasan Ribu Lahan Tadah Hujan di Nganjuk Bakal Dilakukan Pompanisasi

Surabaya
Usai ke PDI-P, Bupati Jember Daftar Penjaringan Bacabup ke PKB

Usai ke PDI-P, Bupati Jember Daftar Penjaringan Bacabup ke PKB

Surabaya
Eks Lokalisasi Gunung Sampan di Situbondo Diubah Menjadi Wisata Karaoke

Eks Lokalisasi Gunung Sampan di Situbondo Diubah Menjadi Wisata Karaoke

Surabaya
Harga Gula di Kota Malang Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Gula di Kota Malang Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Surabaya
Mobil Pribadi Terjebak di Sabana Bromo, Begini Aturannya

Mobil Pribadi Terjebak di Sabana Bromo, Begini Aturannya

Surabaya
Makan Korban WNA, Spot Foto di Kawah Ijen Banyuwangi Akhirnya Ditutup

Makan Korban WNA, Spot Foto di Kawah Ijen Banyuwangi Akhirnya Ditutup

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com