Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Buronan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkot Batu Ditangkap Kejaksaan

Kompas.com, 24 Juni 2022, 18:25 WIB
Nugraha Perdana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Kejaksaan Negeri Kota Batu menangkap dua orang yang masuk dalam DPO (Daftar Pencarian Orang) kasus tindak pidana korupsi (tipikor).

Keduanya bernama Budiono Iksan dan Panca Sambodo Suwardi.

Mereka ditangkap oleh Tim Tabur (Tangkap Buronan) Kejaksaan Tinggi Jawa Timur dan Kejaksaan Negeri Batu, Kamis (23/6/2022).

Baca juga: Puluhan Unggas di Kota Batu Mati Mendadak, Peternak Trauma

Kepala Kejaksaan Negeri Kota Batu, Agus Rujito mengatakan, terpidana Budiono Iksan ditangkap di rumahnya yang berada di Jalan Gondean, Kecamatan Gondean, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta sekitar pukul 12.06 WIB.

Budiono tersandung perkara tindak pidana korupsi rekayasa proses kenaikan pangkat dan jabatan struktural PNS (Pegawai Negeri Sipil) di lingkungan Pemerintah Kota Batu tahun 2002.

Saat melakukan perbuatannya, terpidana Budiono menjabat sebagai Kabag Kepegawaian pada Sekretariat Daerah Kota Batu.

Baca juga: Halte Tematik di Kota Batu Terlihat Kumuh, Ini Tanggapan Wakil Wali Kota Punjul Santoso

Terpidana Budiono telah turut serta melakukan suatu perbuatan rekayasa dalam kenaikan pangkat dan jabatan struktural tidak berdasarkan pada aturan yang berlaku sesuai PP Nomor 12 tahun 2002.

Surat Keputusan kenaikan pangkat PNS yang ditetapkan Wali Kota Batu pada saat itu telah direkayasa.

Baca juga: Harga Cabai Rawit Mahal, Pedagang di Kota Batu Kurangi Stok karena Pembeli Berkurang

Rekayasa itu antara lain mencantumkan jabatan struktural fiktif, mencantumkan nomor pertimbangan palsu atas nama orang lain, atau dari Kepala Kantor Regional II BKN yang tidak pernah diterbitkan.

Atas adanya perbuatan terpidana bersama rekannya bernama Herry Satmoko telah mengakibatkan kerugian dari keuangan negara sebesar Rp 1,3 miliar.

Berjalannya proses hukum dalam perkara tersebut, terakhir kali pada tahun 2015 telah terbit putusan dari Mahkamah Agung RI yang menyatakan bahwa Budiono bersama satu rekannya terbukti secara sah bersalah melakukan tindak pidana korupsi.

Keduanya dijatuhi hukuman pidana penjara masing-masing selama 5 tahun.

Baca juga: Diduga Baru Dilahirkan, Bayi Laki-laki Ditemukan di Pinggir Jalan Kota Batu

Kemudian atas putusan tersebut telah dilaksanakan eksekusi terhadap rekannya terpidana Herry Satmoko pada Kamis (2/11/2017) dengan memasukkannya ke Lembaga Pemasyarakatan Lowokwaru, Malang.

"Sedangkan terpidana Budiono saat itu setelah dilakukan upaya pencarian keberadaannya tidak diketahui, sehingga kemudian yang bersangkutan dimasukkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO)," kata Agus saat diwawancarai di Kantor Kejaksaan Negeri Kota Batu pada Jumat (24/6/2022).

Pada tanggal 25 Juli 2017 telah terbit surat perintah pelaksanaan Putusan Pengadilan (P-48) (P-48) Nomor Print-372/O.5.44/Fuh.1/07/2017 terkait pencarian dan penangkapan terhadap terpidana Budiono.

"Karena yang bersangkutan tidak pernah datang memenuhi panggilan Jaksa Penuntut Umum, setelah dipanggil secara layak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku selama 3 kali," katanya.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 24 Juni 2022

Kemudian Kejaksaan Negeri Kota Batu mengirim surat kepada kepolisian pada 22 Januari 2018 perihal bantuan pencarian dan penangkapan terpidana.

Pada tahun ini, Kejaksaan Negeri Kota Batu melakukan lanjutan pencarian keberadaan terpidana Budiono.

"Terpidana Budiono Iksan ditangkap pada pukul 12.45 WIB, kemarin Kamis (23/6/2022) di Jalan Gondean, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dan langsung dibawa ke Lapas Kelas 1 A Lowokwaru Malang. Yang bersangkutan telah masuk dalam DPO selama 5 tahun," katanya.

Baca juga: Operasi Patuh Semeru 2022, Polres Batu Jaring 1.839 Pelanggar Lalu Lintas


Di hari yang sama, Tim Tabur juga menangkap DPO bernama Panca Sambodo Suwardi sekitar pukul 21.30 WIB di rumahnya yang berada di Jalan Raya Tebo Selatan, Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang.

Terpidana Panca Sambodo terbukti ikut serta dalam perkara korupsi pengadaan buku dalam kegiatan penyusunan profil daerah oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Batu tahun anggaran 2016.

Adanya pengadaan buku itu terbukti tanpa melalui prosedur sebagaimana ditetapkan peraturan perundang-undangan. Di antaranya, tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Surat Perintah Kerja.

Kemudian mengajukan pelunasan pembayaran terhadap barang yang belum diterima, menerima pembayaran 100 persen berupa pelunasan atas pekerjaan cetak buku yang tidak didukung oleh bukti yang lengkap dan sah serta hal lainnya.

Kegiatan pengadaan buku itu telah mengakibatkan kerugian keuangan negara sejumlah Rp 129.321.545.

Baca juga: Diduga Panik Hadapi PMK, Peternak di Ngantang Malang Jual Murah Ratusan Sapi

Terpidana Panca Sambodo pernah diperiksa sebagai saksi. Namun, pria tersebut tidak memenuhi pemanggilan selanjutnya tanpa alasan yang jelas dan keberadaannya tidak diketahui.

Sedangkan berdasarkan hasil penyidikan telah diperoleh bukti permulaan untuk menetapkan terpidana Panca Sambodo sebagai tersangka dalam perkara tersebut. Selain itu pada 7 Desember 2017, dia dinyatakan masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).

Proses hukum dari perkara tersebut berjalan di Pengadilan Tipikor, Surabaya. Pada persidangan tanggal 28 Agustus 2018 terdapat beberapa tuntutan yang dilayangkan kepada terpidana Panca Sambodo.

Seperti, terbukti bersalah melakukan tipikor sebagaimana diatur dan diancam pidana Pasal 2 ayat (1) UUPTPK No.31/1999 jo UUPTPK No.20/2001 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Hukuman yang dijatuhkan yakni 5 tahun penjara.

"Kemudian Alhamdulillah, pagi ini (24/6/2022) sekitar jam 07.30 WIB dari Tim Jaksa Eksekutor Kejaksaan Negeri Kota Batu membawa terpidana Panca Sambodo Suwardi yang telah masuk dalam daftar DPO sekitar 4 tahun ke Lapas Kelas 1 A Lowokwaru Malang untuk menjalani hukuman pidananya," katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau