KOMPAS.com - Putra ulama Arrazy Hasyim atau Buya Arrazy meninggal akibat tertembak senjata api milik pengawal.
Pengawal berinisial M tersebut diketahui merupakan anggota Polri.
Peristiwa tertembaknya putra kedua Buya Arrazy terjadi di Desa Palang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Rabu (22/6/2022), sekitar pukul 13.30 WIB.
Baca juga: Putra Ulama Arrazy Hasyim Tewas Tertembak Senjata Milik Pengawalnya
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Tuban AKBP Darman mengatakan, insiden itu bermula saat M hendak menunaikan shalat Dzuhur.
Sebelum shalat, M meletakkan senjatanya di tempat yang dinilai aman. Namun, saat M shalat, anak pertama Buya Arrazy mengambil senjata api tersebut.
Senjata apa itu lantas dibawa bermain bersama adiknya.
Tiba-tiba, terdengar bunyi letusan. Korban meninggal di tempat kejadian akibat tubuhnya terkena peluru.
Terkait insiden tewasnya putra Buya Arrazy ini, Ketua Indonesia Police Watch Sugeng Teguh Santoso berpandangan bahwa M harus diberi sanksi disiplin dan kode etik.
M dinilai lalai hingga mengakibatkan nyawa seseorang terenggut.
“Anggota yang lalai senjatanya digunakan mengakibatkan meninggalnya korban harus diberi sanksi disiplin dan kode etik,” ujarnya dalam pesan WhatsApp kepada Kompas.com, Kamis (24/6/2022).
Baca juga: Putra Buya Arrazy Tewas Tertembak Senjata Api Milik Pengawal, Bagaimana Bisa?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.