Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak PMK, Wali Kota Malang Imbau Masjid Tetap Sembelih Hewan Kurban

Kompas.com - 20/06/2022, 14:32 WIB
Nugraha Perdana,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


MALANG, KOMPAS.com - Wali Kota Malang Sutiaji mengimbau kepada seluruh pengurus masjid di Kota Malang, Jawa Timur untuk tidak membatasi kegiatan penyembelihan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha awal Juli mendatang.

Hal itu disampaikan Sutiaji setelah ada salah satu masjid di Kota Malang yang menyatakan tidak akan menyelenggarakan sembelih kurban imbas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Sutiaji menuturkan, Pemkot Malang telah menggelar rapat koordinasi bersama Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Malang, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Malang, dan pihak terkait lainnya untuk membahas persoalan tersebut. 

Baca juga: Mati Terjangkit PMK, Ratusan Sapi di Pujon Malang Dikubur Massal

Merujuk fatwa MUI, hewan ternak masih bisa disembelih meski rawan terjangkit PMK. Selain itu penyakit tersebut juga tidak berpotensi menular ke manusia. 

"Jadi nanti kita ada edaran dari DMI. Kalau Fatwa MUI sudah jelas tentang hewan-hewan yang boleh disembelih dan seterusnya bahwa PMK ini tidak punya korelasi masalah penyakit pada manusia," kata Sutiaji saat diwawancarai di Balai Kota Malang, Senin (20/6/2022).

Meski demikian, pihaknya akan tetap melakukan mitigasi terhadap hewan ternak yang masuk ke Kota Malang dari luar daerah.

Syarat utamanya yakni hewan ternak harus dalam kondisi sehat dengan disertakan SKKH (Surat Keterangan Kesehatan Hewan) dari dinas terkait.

"Hasil rakor adalah tetap ada mitigasi hewan yang masuk dari luar ke daerah, harus ada surat bahwa hewan ini sehat," katanya.

Baca juga: Banyak Sapi Terkena PMK Jelang Idul Adha, Menag: Kurban Tidak Harus Sapi

Pemkot Malang melalui Dispangtan (Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian) juga akan mengecek ke berbagai masjid di Kota Malang merespons kekhawatiran para takmir masjid apabila ditemukan hewan kurban yang mati sebelum disembelih ketika dititipkan.

"Nantinya salah satu imbauan itu masjid diharapkan tidak membatasi penerimaan hewan kurban. Kami akan jelaskan pada masyarakat bahwa daging sapi seandainya terkena PMK tidak bermasalah pada kesehatan manusia," ucapnya. 

Di sisi lain, lanjut Sutiaji, penyembelihan hewan kurban diharapkan dilakukan di lokasi masjid masing-masing untuk meminimalisasi meluasnya wabah PMK.

"Lebih enak kalau di masing-masing masjid supaya tidak tertular, karena kalau dititipkan di massal jadi satu (di RPH) menjadi lebih rawan tertular," ujarnya. 

Baca juga: Video Viral Seorang Pria Dikeroyok di Kota Malang, Polisi: Pelaku dan Korban Sepertinya Mabuk

Tak perlu khawatir

Ketua DMI Kota Malang Kasuwi Syaiban berharap masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan.

Menurutnya, hewan dengan gejala PMK yang ringan masih memungkinkan untuk disembelih.

"Ketika hewan itu masih memungkinkan disembelih tidak perlu dikhawatirkan. Baru kalau hewan sakit parah, perlu ada tindak lanjut atau tidak disembelih," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pemuda di Gresik Dikeroyok Diduga gara-gara Atribut Perguruan Silat

Pemuda di Gresik Dikeroyok Diduga gara-gara Atribut Perguruan Silat

Surabaya
Wali Kota Madiun Ancam Mutasi Kepsek Buntut Oknum Guru Hukum Siswa sampai Telapak Kaki Melepuh

Wali Kota Madiun Ancam Mutasi Kepsek Buntut Oknum Guru Hukum Siswa sampai Telapak Kaki Melepuh

Surabaya
Wajahnya Terpampang bersama Gambar Ganjar dalam Baliho, Ketua DPC Gerindra Lumajang: Ini Merugikan

Wajahnya Terpampang bersama Gambar Ganjar dalam Baliho, Ketua DPC Gerindra Lumajang: Ini Merugikan

Surabaya
Kepsek SMPN I Ponorogo Serahkan Surat Pengunduran Diri ke Bupati Buntut Penarikan Sumbangan untuk Beli Mobil

Kepsek SMPN I Ponorogo Serahkan Surat Pengunduran Diri ke Bupati Buntut Penarikan Sumbangan untuk Beli Mobil

Surabaya
Pengemudi Odong-odong Tercebur ke Sungai di Sidoarjo Ditetapkan Tersangka

Pengemudi Odong-odong Tercebur ke Sungai di Sidoarjo Ditetapkan Tersangka

Surabaya
Susanto Dokter Gadungan Divonis 3 Tahun 6 Bulan Penjara

Susanto Dokter Gadungan Divonis 3 Tahun 6 Bulan Penjara

Surabaya
Usai Viral Sumbangan untuk Beli Mobil, Kepala SMPN 1 Ponorogo Menyatakan Mundur dari Jabatan di Depan Bupati

Usai Viral Sumbangan untuk Beli Mobil, Kepala SMPN 1 Ponorogo Menyatakan Mundur dari Jabatan di Depan Bupati

Surabaya
Wakil Wali Kota Surabaya Sebut Proyek Saluran Air untuk Cegah Banjir Sudah 75 Persen

Wakil Wali Kota Surabaya Sebut Proyek Saluran Air untuk Cegah Banjir Sudah 75 Persen

Surabaya
Kota Malang Sediakan Sepeda Listrik di Kayutangan Heritage dan Kampus

Kota Malang Sediakan Sepeda Listrik di Kayutangan Heritage dan Kampus

Surabaya
Mengenal Tradisi Tiban untuk Meminta Hujan di Banyuwangi

Mengenal Tradisi Tiban untuk Meminta Hujan di Banyuwangi

Surabaya
Wali Kota Madiun Bebas Tugaskan Guru yang Hukum Siswa Lari hingga Telapak Kaki Melepuh

Wali Kota Madiun Bebas Tugaskan Guru yang Hukum Siswa Lari hingga Telapak Kaki Melepuh

Surabaya
17 Warga di Kota Malang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Rp 1 Miliar

17 Warga di Kota Malang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Rp 1 Miliar

Surabaya
Komandan Satgas: 3 Kali 'Water Bombing' di Gunung Lawu Efeknya Belum Maksimal

Komandan Satgas: 3 Kali "Water Bombing" di Gunung Lawu Efeknya Belum Maksimal

Surabaya
Polda Jatim Selidiki Kebakaran Hutan Gunung Lawu

Polda Jatim Selidiki Kebakaran Hutan Gunung Lawu

Surabaya
3.869 Petugas Amankan Laga Klasik Persebaya Vs Persib di Surabaya

3.869 Petugas Amankan Laga Klasik Persebaya Vs Persib di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com