Adapun kiat penguatan pada sisi teknis pemeliharaan ternak agar tetap bisa bertahan dalam masa PMK ini, pihaknya menjalankan protokol pemeliharaan yang ketat.
Misalnya dengan menjaga kecukupan nutrisi, kebersihan kandang, penyemprotan rutin, hingga penerapan bio sekuritas yang ketat.
Oleh sebab itu, menurut Joni, pada situasi saat ini yang perlu dilakukan masyarakat adalah dengan mencari referensi kelompok peternak yang kredibel apalagi di bawah naungan dinas agar tetap bisa mendapatkan hewan kurban yang baik.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 9 Juni 2022
Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, memperpanjang penutupan pasar hewan di wilayahnya sebagai upaya penanggulangan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.
Penutupan yang sudah berlangsung beberapa waktu lalu itu, sedianya akan berakhir pada 10 Juni 2022. Namun kini diperpanjang selama sembilan hari atau dijadwalkan berakhir pada 19 Juni.
"Nanti akan dievaluasi lagi melihat perkembangan kondisi," ujar Tutik Purwaningsih pada Kompas.com.
Baca juga: Cerita Suami Istri Lansia, Naik Vespa dari Kediri ke Bali untuk Hadiri Vespa World Day
Penutupan itu, kata Tutik, terpaksa dilakukan karena perkembangan PMK yang belum menunjukkan penurunan kasus.
Pihaknya mencatat, hingga 10 Juni 2022, sudah ada 1.056 hewan ternak di wilayahnya yang terpapar PMK. Bertambah dari hari sebelumnya sebanyak 981 ekor.
Dari jumlah itu, masih kata dia, penyebarannya terjadi merata di semua wilayah kecamatan yang ada karena dipengaruhi sifat virus itu sendiri yang mudah menyebar.
Penutupan pasar itu menurutnya adalah salah satu upaya memutus mata rantai penyebaran virus apalagi vaksinnya belum ada.
Baca juga: Cerita Atin, 3 Sapinya Mati Diduga karena PMK, Rugi Puluhan Juta Rupiah dan Berharap Ada Vaksin