KEDIRI, KOMPAS.com - Atin Miftakhul Khoiriyah (33), salah satu peternak sapi di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, berharap segera ada vaksin untuk mengatasi penyakit mulut dan kaki (PMK).
Sebab, sejak merebaknya penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus ini, Atin merasakan langsung dampaknya.
Baca juga: Masih Ada Kasus Pembuangan Bayi di Kediri, Ternyata Begini Prosedur Perawatan Setelah Ditemukan
Belum lama ini, tiga ekor sapinya mati, diduga karena PMK. Satu ekor adalah sapi indukan dan dua ekor anakan sapi.
"Semoga penanganannya bisa lebih cepat dan segera ada vaksin," ujar perempuan asal Desa Banaran, Kecamatan Kandangan, itu kepada Kompas.com, Jumat (10/6/2022).
Sapi-sapi yang awalnya sehat itu, kata dia, tiba-tiba terjangkit penyakit. Mereka tidak bisa berdiri dan tidak mau makan hingga akhirnya mati.
"Padahal, sudah saya kasih obat medis maupun herbal," ungkapnya.
Baca juga: DPRD Minta Pemkab Lumajang Lebih Serius Tangani PMK, Ini Kata Bupati Thoriqul Haq
Atin mengakui, beternak sapi memang bukan menjadi sumber utama mata pencariannya.
Sebab, dia masih punya usaha produksi tempe dan sawah untuk menopang ekonominya.
Namun, dampak kematian tiga ekor sapinya itu juga cukup terasa. Setidaknya dia telah merugi sebesar Rp 25 juta.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.