Salin Artikel

Perjuangan Peternak Jelang Idul Adha di Tengah Wabah PMK, Jual Sapi Daring dengan Sistem PO

Sebab momentum hari raya kurban biasanya menjadi menjadi masa panen bagi peternak karena masyarakat biasanya membeli sapi untuk berkurban.

Tidak sedikit peternak yang memutar otak agar ternaknya tetap sehat dan laku dijual sehingga bisa melayani masyarakat untuk berkurban.

Salah satunya adalah Joni Sriwasono (47), seorang peternak anggota kelompok ternak alumni Sekolah Peternak Rakyat (SPR) Ngudi Rejeki di Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.

Penjualan daring

Joni dan rekan-rekannya sesama kelompok peternak, sejak 9 Juni 2022 atau H-30 hari raya kurban, meluncurkan sistem pembelian sapi dengan cara pre-order (PO) melalui kanal-kanal media sosial maupun loka pasar.

Sapi-sapi itu ditawarkan dengan harga sesuai bobot masing-masing. Kisaran harganya mulai dari Rp 17,5 juta sampai Rp 40 juta.

"Instagramnya ada di Saspri_ngudirejeki atau nama Facebook saya Joni Sriwasono," ujar Joni yang mengaku mempunyai 100 ekor sapi dalam kandang koloni ini, Jumat (10/6/2022).

Selanjutnya untuk menjamin kesehatan ternak tetap terjaga, sapi-sapi yang telah dibeli tersebut tetap akan berada di kandang hingga masa penyembelihannya.

Selama rentang waktu itu, pihaknya akan menanggung pakan, menjamin perawatan yang intensif, serta menggratiskan biaya ongkos kirim se wilayah Kediri raya.

Bahkan jika nantinya ada penambahan bobot sapi saat penimbangan sebelum penyembelihan, menurut Joni, itu adalah hak pembeli.

"Sampai hari raya penambahan daging adalah bonus bagi konsumen," ujar Joni.


Adapun kiat penguatan pada sisi teknis pemeliharaan ternak agar tetap bisa bertahan dalam masa PMK ini, pihaknya menjalankan protokol pemeliharaan yang ketat.

Misalnya dengan menjaga kecukupan nutrisi, kebersihan kandang, penyemprotan rutin, hingga penerapan bio sekuritas yang ketat.

Oleh sebab itu, menurut Joni, pada situasi saat ini yang perlu dilakukan masyarakat adalah dengan mencari referensi kelompok peternak yang kredibel apalagi di bawah naungan dinas agar tetap bisa mendapatkan hewan kurban yang baik.

Penutupan pasar hewan diperpanjang

Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, memperpanjang penutupan pasar hewan di wilayahnya sebagai upaya penanggulangan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.

Penutupan yang sudah berlangsung beberapa waktu lalu itu, sedianya akan berakhir pada 10 Juni 2022. Namun kini diperpanjang selama sembilan hari atau dijadwalkan berakhir pada 19 Juni.

"Nanti akan dievaluasi lagi melihat perkembangan kondisi," ujar Tutik Purwaningsih pada Kompas.com.

Penutupan itu, kata Tutik, terpaksa dilakukan karena perkembangan PMK yang belum menunjukkan penurunan kasus.

Pihaknya mencatat, hingga 10 Juni 2022, sudah ada 1.056 hewan ternak di wilayahnya yang terpapar PMK. Bertambah dari hari sebelumnya sebanyak 981 ekor.

Dari jumlah itu, masih kata dia, penyebarannya terjadi merata di semua wilayah kecamatan yang ada karena dipengaruhi sifat virus itu sendiri yang mudah menyebar.

Penutupan pasar itu menurutnya adalah salah satu upaya memutus mata rantai penyebaran virus apalagi vaksinnya belum ada.


Selain itu pihaknya juga membuat standar operasional prosedur lalu lintas tata niaga ternak yang memberlakukan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).

"Jadi ternak-ternak yang mau dijual itu agar mempunyai surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) untuk mengetahui kondisi status kesehatan. Petugas yang ngecek," ungkapnya.

Tutik menambahkan, SKKH itu juga bertujuan untuk mengatur mobilitas ternak menjelang hari raya kurban.

Kepada para pengepul hewan kurban, dia berharap agar mereka melapor ke petugas Satgas Desa agar dilakukan pemeriksaan kesehatan terhadap hewannya.

Selain itu, pihaknya juga mendorong para peternak untuk meningkatkan sanitasi kandang dan tidak mendatangkan sapi luar wilayah yang belum diketahui sejarah kesehatannya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/06/10/132653278/perjuangan-peternak-jelang-idul-adha-di-tengah-wabah-pmk-jual-sapi-daring

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke