Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus PMK di Nganjuk Meningkat, 1.200 Hewan Ternak Terpapar

Kompas.com - 07/06/2022, 15:54 WIB
Usman Hadi ,
Andi Hartik

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMPAS.com – Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, mencatat ada sekitar 1.200 hewan ternak yang mengalami gejala terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Mayoritas hewan ternak itu adalah sapi.

Sementara itu, dari 1.200 hewan ternak yang bergejala PMK, sekitar 200 di antaranya telah sembuh.

“Jadi ini sekitar 1.200 yang suspek, tapi alhamdulillah ada sekitar 200 yang sembuh,” ungkap Kepala Dispertan Kabupaten Nganjuk, Judi Ernanto, usai kegiatan penyemprotan di RPH Nganjuk, Selasa (7/6/2022).

Baca juga: PMK Meluas, Semua Pasar Hewan dan RPH di Nganjuk Disemprot Disinfektan

Judi mengatakan, kasus PMK pada hewan ternak di Nganjuk terus bertambah. Rata-rata per hari dilaporkan ada penambahan antara 75 hingga 100 kasus PMK.

“Ya ini (penambahan kasus per hari) plus minus antara 75-100,” beber Judi.

Menurut Judi, wabah PMK pada hewan ternak itu kini telah menyebar di 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Nganjuk. Masifnya penyebaran PMK ini diduga karena masih ada mobilisasi ternak dari pedagang ke petani.

Baca juga: Cegah PMK Meluas Jelang Idul Adha, Seluruh Hewan Kurban di Wonogiri Harus Dapat Rekomendasi Petugas Kesehatan Hewan

“Karena ya namanya petani mungkin diiming-imingi (ternak) dengan harga murah, akhirnya tertarik, setelah itu ternyata di lingkungannya kena (PMK),” sebutnya.

“Dan memang kita berharap untuk saat ini bisa menahan diri untuk tidak mendatangkan ternak dari luar lingkungannya,” sambung Judi.

Selain itu, kata Judi, pihak Dispertan Kabupaten Nganjuk juga terus berupaya mengedukasi para peternak, terutama berkaitan dengan kebersihan kandang.

“Memang kita menekankan salah satunya sanitasi lingkungan, termasuk kandang yang perlu kita tegaskan bersama,” jelasnya.

Selanjutnya, Dispertan Kabupaten Nganjuk akan memberikan pendampingan kepada peternak yang ternaknya terpapar PMK. Pendampingan tersebut dengan pemberian vitamin pada hewan yang terjangkit.

“Untuk vaksinasi sampai hari ini memang belum ada, yang jelas kita setiap hari kami mendampingi petani, mengedukasi petani, termasuk juga memberi obat penguat atau istilahnya kalau kita ya menambah vitamin,” papar Judi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com