NGANJUK, KOMPAS.com – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, semakin menjadi-jadi. Sekitar 1.200 ternak sapi yang dilaporkan terjangkit PMK.
Sebagai langkah penanganan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk melakukan penyemprotan disinfektan di semua pasar hewan dan rumah potong hewan (RPH) di Nganjuk.
Baca juga: Hewan Ternak Terjangkit PMK di Nganjuk Bertambah Jadi 463 Ekor
“PMK ini termasuk bencana non-alam, makanya dalam rangka untuk antisipasi pencegahan PMK ini dari BPBD mengadakan penyemprotan,” ujar Kalaksa BPBD Kabupaten Nganjuk Abdul Wakid di RPH Nganjuk, Selasa (7/6/2022).
Wakid menuturkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Timur, Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Nganjuk, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Nganjuk.
“Akhirnya pada hari ini kita mengadakan penyemprotan,” tuturnya.
Hari ini, BPBD Kabupaten Nganjuk bersama stakeholder terkait penyemprotan disinfektan di Pasar Sapi Guyangan, Pasar Sapi Tanjunganom, RPH Nganjuk, dan sejumlah pasar kambing di Kota Bayu.
“Semua pasar hewan yang ada di Kabupaten Nganjuk ini akan kita semprot, termasuk rumah pemotongan hewan yang sekarang ini kita berada di sini,” kata dia.
“Dan kegiatan penyemprotan ini tidak hanya sekali ini saja. Ini akan kami adakan penyemprotan secara rutin, paling enggak maksimal itu tiga sampai lima hari sekali kita adakan penyemprotan,” lanjut Wakid.
Wacana tanggap darurat bencana
Berdasarkan informasi yang diterima Wakid, sudah lebih dari 1.000 hewan ternak di Kabupaten Nganjuk terjangkit wabah PMK. Wakid menilai kondisi ini sudah termasuk masa tanggap darurat bencana.
“Ini ada 1.000 lebih hewan yang kena PMK, ini sudah masuk darurat. Mestinya dari Dinas Pertanian, termasuk dari BPBD nanti akan berdiskusi, ini akan segera membentuk (menetapkan status) tanggap darurat bencana,” kata dia.
Untuk pendanaan di masa tanggap darurat bencana, lanjut Wakid, anggarannya bisa diambil dari dana Belanja Tidak Terduga (BTT).
Baca juga: 331 Hewan Ternak Terjangkit PMK, 2 Pasar Hewan di Nganjuk Ditutup Sementara
“BTT yang mengajukan dari Dinas Pertanian, kemudian kepadanya bupati, kemudian diadakan verifikasi, review, dan sebagainya,” jelasnya.
“Sehingga, harapannya nanti bisa untuk vaksin yang ada di Kabupaten Nganjuk, yang ada kaitannya dengan vaksin hewan ternak,” jelas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.