MALANG, KOMPAS.com - Wurlin (70), warga Dusun Manggisari, Desa Bocek, Kecamatan Karangploso, Malang, Jawa Timur, ditemukan tewas di rumahnya.
Sehari-hari, Wurlin tinggal bersama cucunya, Ahmad Syaifuddin alias Udin (18), di rumah tersebut. Udin yang sehari-hari berprofesi sebagai pemulung itu ditemukan mengalami luka parah dan dilarikan ke rumah sakit.
Baca juga: Diduga Jadi Korban Pembunuhan, Nenek di Malang Tewas dan Cucunya Luka Parah
Ketua RT 4, RW 6, Mohammad Nur mengatakan, Udin memang tinggal bersama Wurlin di rumah itu. Sementara suami Wurlin yang juga berprofesi sebagai pemulung, pulang satu pekan sekali.
"Ibu dan ayah Udin sudah meninggal. Jadi sehari-hari keduanya tinggal satu rumah. Kakeknya pulang setiap hari Selasa malam Rabu pas tahlilan," ungkapnya saat ditemui, Selasa (7/6/2022).
Nur mengaku tidak mengetahui bagaimana peristiwa dugaan pembunuhan itu terjadi. Sebab dirinya sedang berada di sawah.
"Kemudian saya mendapat laporan warga bahwa Udin telah terluka parah. Menurut warga Udin meminta tolong kepada tetangga di depannya, Tasim," tuturnya.
Sepulang dari sawah, Nur melihat Udin telah tergeletak di pekarangan. Namun, tidak ada warga yang menolong karena takut.
"Tapi Udin sekarang sudah dievakuasi ke rumah sakit Prasetya Husada, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Sedangkan neneknya, Wurlin sudah meninggal dunia di dalam rumah dan sudah dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang," jelasnya.
Sepengetahunan Nur, Udin masih hidup tetapi mengalami luka parah di bagian leher dan perut.
Nur mengaku tak tahu penyebab Wurlin dan cucunya bersimbah darah.
"Kalau isu yang beredar di warga sang cucu ini sebelumnya meminta sepeda motor kepada neneknya," ujarnya.
"Tapi saya tidak tahu pasti jelasnya bagaimana. Pertama kali yang masuk rumah tempat kejadian perkara adalag polisi. Warga tidak ada yang berani masuk rumah," tuturnya.
Sebelumnya, Wurlin dan cucunya, Udin tergeletak bersimbah darah di kediamannya, Dusun Manggisari, Desa Bocek, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (7/6/2022).
Diduga keduanya menjadi korban pembuhuhan. Namun, hingga saat ini terduga pelaku belum diketahui.
Baca juga: Kandang Burung di Alun-alun Nyaris Roboh, Ini Kata DLH Kota Malang
Salah satu tetangga, Suwoto mengaku tidak mendengar hal yang mencurigakan atas peristiwa tersebut. Begitu juga tidak terdengar ada pertengkaran di rumah yang dihuni sehari-hari oleh dua orang nenek dan cucu itu.
"Tadi pagi sepi. Tidak ada keributan, tiba-tiba ada yang meninggal. Yang cucunya sudah dibawa ke rumah sakit. Neneknya dibawa ke kamar mayat RSSA Malang," kata Suwoto.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.