Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdakwa Penendangan Sesajen di Lereng Semeru Dituntut 7 Bulan Penjara

Kompas.com - 24/05/2022, 14:38 WIB
Miftahul Huda,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Lumajang menuntut terdakwa penendangan sesajen di lereng Gunung Semeru, Hadfana Firdaus, tujuh bulan penjara dan denda Rp 50 juta.

"Terdakwa Hadfana sudah dibacakan tuntutan tujuh bulan penjara dan denda 50 juta subsider 3 bulan dipotong masa tahanan yang dibuktikan dengan pasal 45A ayat (2) UU ITE," kata Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Lumajang Mirzantio di kantornya, Selasa (24/5/2022).

Baca juga: Pemkab Lumajang 4 Tahun Berturut-turut Raih Opini WTP dari BPK, Bupati: Ini Kewajiban

Sidang lanjutan kasus penendangan sesajen dengan agenda pembacaan tuntutan itu digelar secara daring sekitar pukul 11.00 WIB.

Usai mendengar pembacaan tuntutan, terdakwa langsung mengajukan pleidoi pembelaan. Dalam pembelaannya, terdakwa mengakui kesalahannya dan meminta majelis hakim meringankan hukumannya.

Mirzantio menjelaskan, tuntutan yang diberikan cukup ringan karena terdakwa belum pernah menjalani hukuman.

Selain itu, terdakwa bersikap kooperatif selama persidangan. Terdakwa juga telah bertemu dengan pelapor untuk berdamai.

Sedangkan hal yang memberatkan adalah perbuatan terdakwa menimbulkan keresahan di masyarakat.

"Terdakwa sebelum persidangan telah melakukan perdamaian terhadap pelapor yang dirugikan," tambahnya.

Sidang lanjutan terkait kasus penendangan sesajen itu akan digelar pekan depan dengan agenda pembacaan vonis hukuman oleh majelis hakim.

Hadfana ditangkap polisi usai video penendangan sesajen di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur viral di media sosial.

Baca juga: 22 Calon Jemaah Haji Asal Lumajang Tak Lunasi Biaya, Kuota Digantikan Jemaah Cadangan

Aksi itu dikecam banyak pihak karena dianggap tidak menghormati kepercayaan orang lain.

Belakangan, Hadfana mengaku aksi itu bukan untuk konsumsi publik. Video itu dibuat sebagai materi diskusi untuk kelompok pengajiannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com