Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdalih Berkah, Pengasuh Ponpes Diduga Cabuli 3 Santri, Rumahnya Dilempari Massa hingga Keluarga Diungsikan

Kompas.com - 20/05/2022, 16:06 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - F, salah satu pengasuh pondok pesantren di Lumajang, Jawa Timur diamankan polisi atas dugaan pencabulan pada tiga santrinya.

Selain itu, massa juga melempari rumah F karena kesal dengan perbuatan pengasuh pondok pesantren tersebut,

Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (19/5/2022) sekitar pukul 16.00 WIB.

Kapolres Lumajang AKBP Dewa Putu Eka Darmawan meminta masyarakat untuk tetap kondusif dan mempercayakan kasus tersebut ke polisi.

"Kami akan dalami apakah tuduhan itu benar dilakukan kepada tersangka, jadi mohon percayakan kepada kami untuk proses selanjutnya," ucapnya.

Baca juga: Pengasuh Ponpes Diduga Lecehkan Santri di Lumajang Belum Diperiksa karena Kesehatan Menurun

Korban diminta memijat pelaku

Dari informasi yang didapatkan, ada tiga santri perempuan yang menjadi korban. Mereka adalah L (16), S (13) dan I (13).

Pelecahan terjadi sebelum liburan puasa. Saat itu pelaku menyuruh para korban untuk memijat badannya sampai alat vital.

Usai libur lebaran, para korban menolak kembali ke pondok pesantren dan menceritakan kejadian yang menimpanya kepada orangtuanya mereka.

Orangtua korban kemudian melaporkannya kepada kepala desa setempat hingga akhirnya terduga pelaku ditangkap.

Baca juga: Pengasuh Ponpes di Lumajang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual pada Santriwati, Massa Mengamuk

Setelah peristiwa tersebut, Kapolres Lumajang memerintahkan personel polisi untuk menjaga lokasi pondok pesantren tersebut dari amukan massa.

"Yang jelas kita siagakan petugas untuk berjaga di sini, warga tidak perlu berbondong-bondong ke sini, serahkan kasus ini ke polisi," kata Dewa

Selain dijaga petugas, rencananya istri dan anak pengasuh ponpes akan diungsikan sementara ke rumah sanak saudaranya.

"Tetap jaga kondusifitas, sementara pondok kami serahkan kepada yang mewakafkan tanah ini, minta tolong untuk dibantu supaya tetap aman," tambahnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Miftahul Huda | Editor : Priska Sari Pratiwi, Pythag Kurniati, Andi Hartik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com