Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Sapi di di Jawa Timur Terjangkit Penyakit Mulut dan Kaki, Temuan Pertama di Gresik, Kini Pasar Hewan Ditutup

Kompas.com - 10/05/2022, 07:27 WIB
Rachmawati

Editor

 Khofifah kunjungi Gresik

Sementara itu Gubernur Khofifah terjun memantau kondisi lapangan. Salah satunya di peternakan sapi milik Subakri (72) yang berada di Desa Kedungpring, Kecamatan Balongpanggang, Gresik, Sabtu (7/5/2022).

Dalam kunjungannya, Khofifah mengatakan PMK menular melalui embusan udara. Penanganan sapi yang sudah terkonfirmasi PMK, kata Khofifah, dilakukan mirip seperti penyakit Covid-19, yakni dilakukan isolasi.

"Lalu yang memungkinkan transmisi lagi adalah, ketika hewan ternak bergerak, maka yang di dalam jangan keluar dan yang di luar jangan masuk. Ini mirip dengan pola penanganan Covid-19, maka perlu proses isolasi, perlu karantina," ujar Khofifah, kepada awak media saat berkunjung ke Desa Kedungpring, Sabtu.

Baca juga: 729 Sapi di Gresik Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku, 13 Ekor di Antaranya Mati

Selain menganjurkan tempat isolasi bagi ternak sapi yang terjangkit PMK, Khofifah juga menginstruksikan supaya pasar hewan tutup sementara waktu.

Penutupan pasar hewan ini dinilai cukup krusial, guna membatasi dan meminimalkan penyebaran PMK pada hewan yang terjadi saat ini.

"Tutup dulu sementara, supaya tidak terjadi transmisi antara ternak yang terkonfirmasi positif dengan yang tidak. Jangan ada interaksi antara ternak yang sudah terkonfirmasi positif, dengan yang masih sehat," ucap Khofifah.

Bagian tubuh sapi yang tidak boleh dikonsumsi saat 

Ilustrasi jeroan Ilustrasi jeroan
Tekait wabah PMK, warga diingatkan untuk tidak mengonsumsi sejumlah bagian tubuh sapi untuk sementara waktu.

Mengingat banyaknya makanan dari bahan sapi di wilayah Jatim seperti rujak cingur, soto babat, hingga tahu kikil.

Kepala UPT Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Totok menjelaskan, ada beberapa bagian sapi yang tidak boleh dikonsumsi untuk saat ini.

Bagian tersebut meliputi cingur atau mulut sapi, lidah sapi, kikil atau kaki sapi, dan jeroan seperti babat, limpa, dan hati.

Hal itu dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada manusia yang mengonsumsinya.

Baca juga: 150 Sapi di Lumajang Lumpuh Mendadak, Ini Curhat Peternak

Selain bagian tersebut, menurut Totok, daging sapi masih bisa dikonsumsi namun perlu perlakuan khusus.

Di antaranya adalah dengan melayukan terlebih dahulu dengan suhu rendah di bawah 0 derajat selama 24 jam. Setelah itu, daging sapi harus dimasak dengan suhu di atas 80 derajat hingga matang sempurna.

"Dagingnya bisa dimasak dengan syarat tertentu diatas 80 derajat dan harus dilayukan dulu selama 24 jam," tambahnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hamzah Arfah, Miftahul Huda | Editor : Pythag Kurniati, Andi Hartik,Priska Sari Pratiwi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com