LUMAJANG, KOMPAS.com - Wabah diduga penyakit mulut dan kuku (PMK) kini menyerang ratusan sapi di sejumlah kota di Jawa Timur, termasuk Lumajang.
Warga diingatkan untuk tidak mengonsumsi sejumlah bagian tubuh sapi untuk sementara waktu, mengingat banyaknya makanan dari bahan sapi di wilayah Jatim seperti rujak cingur, soto babat, hingga tahu kikil.
Baca juga: Ratusan Sapi di Lumajang Lumpuh, Kadis Pertanian: Manusia Bisa Jadi Perantara Penularan
Kepala UPT Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lumajang Totok menjelaskan, ada beberapa bagian sapi yang tidak boleh dikonsumsi untuk saat ini.
Bagian tersebut meliputi cingur atau mulut sapi, lidah sapi, kikil atau kaki sapi, dan jeroan seperti babat, limpa, dan hati.
Hal itu dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada manusia yang mengonsumsinya.
"Lidah mulut, jeroan, kaki tidak boleh dikonsumsi," jelas Totok, Senin (9/5/2022).
Selain bagian tersebut, menurut Totok, daging sapi masih bisa dikonsumsi namun perlu perlakuan khusus.
Baca juga: 150 Sapi di Lumajang Lumpuh Mendadak, Ini Curhat Peternak
Di antaranya adalah dengan melayukan terlebih dahulu dengan suhu rendah di bawah 0 derajat selama 24 jam.
Setelah itu, daging sapi harus dimasak dengan suhu di atas 80 derajat hingga matang sempurna.
"Dagingnya bisa dimasak dengan syarat tertentu diatas 80 derajat dan harus dilayukan dulu selama 24 jam," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.