SURABAYA, KOMPAS.com - Toharoni (55) menyaksikan langsung saat perosotan di wahana kolam renang Kenjeran Park (Kenpark) tiba-tiba ambrol dan menyebabkan 16 korban luka, Sabtu (7/5/2022).
Toharoni menyebut, ada penumpukan pengunjung yang menyebabkan perosotan itu ambrol.
Toharoni yang bertugas menjaga wahana kolam renang itu mengaku sempat melarang pengunjung agar tidak menumpuk di perosotan tersebut.
"Ya, tadi pas sebelum ambrol itu, ada pengunjung yang mengadang laju perosotan pengunjung lainnya. Jadi menumpuk di situ pas langsung ambrol," katanya saat ditemui Kompas.com, Sabtu.
Baca juga: Tiga Anaknya Jadi Korban Perosotan Ambrol di Kenjeran Park, Syadili: Kondisinya Kurang Baik
"Padahal, saya sudah melarangnya, mas-mas jangan diadang, ayo langsung jalan," ungkap dia.
Tapi, Toharoni menyebutkan, teguran petugas tidak digubris. Tak berselang lama, perosotan itu ambrol.
"Nggak lama langsung ambrol," kata Toharoni.
Baca juga: Tragedi Ambrolnya Perosotan Kenjeran Park Surabaya
Saat ditanyak apakah kondisi perosotan tersebut tidak dirawat, Toharoni menyebut bahwa selalu ada pengecekan terhadap wahana itu. Bahkan menurutnya, wahana tersebut direnovasi tiga tahun yang lalu.
"Dirawat, selama pandemi pun juga dirawat. Bahkan, itu sudah direnovasi tiga tahun yang lalu ditambah viber dan penyangga juga," papar dia.
Toharoni menuturkan, usia perosotan itu sudah menginjak 20 tahun. Namun, pihaknya menyebut perosotan itu masih layak digunakan karena selalu dalam perawatan.
"Kalau tidak ada penumpukan masih bisa dan normal," ucap dia.