Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

16 Orang Jadi Korban Ambrolnya Perosotan Kenjeran Park, Walkot Eri Minta Pengelola Bertanggung Jawab

Kompas.com - 07/05/2022, 21:16 WIB
Muchlis,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengunjungi korban perosotan Kenjeran Park, Surabaya, Jawa Timur, yang dirawat di RSUD Dr Seotomo, Sabtu (7/5/2022) sore.

Eri tiba di IGD RS Soetomo dan langsung masuk untuk melihat kondisi para korban.

Baca juga: Perosotan Kenjeran Park Surabaya Sudah Bocor, tapi Tetap Digunakan hingga 15 Orang Jadi Korban

Sekitar 20 menit di dalam ruangan IGD, Eri kemudian keluar bersama orangtua korban.

Baca juga: Cerita Saksi Saat Perosotan Kenjeran Park Surabaya Ambrol: 10 sampai 15 Orang Jadi Korban

Dirinya menyampaikan bahwa tiga korban masih berada di ruangan IGD. Sementara empat orang sudah berada di ruangan rawat inap dan satu korban lainnya sudah persiapan pulang.

Baca juga: Korban Perosotan Ambrol di Kenjeran Park Jadi 16 Orang, Sebagian Besar Anak-anak

"Karena yang satu ini cuma luka ringan. Saya tadi sudah memastikan dengan komunikasi langsung dengan pihak dokter, insya Allah yang dioperasi ini sudah saya sampaikan ke dokter untuk dilakukan secara maksimal. Terkait biaya tak usah dipikirin dulu dok, yang penting waras sampek normal," kata Eri kepada awak media di depan ruangan IGD.

Pasca-kejadian itu, Eri meminta kepada pihak manajemen agar bertanggung jawab kepada para korban yang mana mayoritas adalah warga Surabaya.

Dia juga berharap agar insiden itu menjadi atensi khususnya bagi pihak Polres Pelabuhan Tanjung Perak agar ditelusuri penyebabnya.

"Maka pihak pengelola ini harus selalu melihat betul bagaimana keamanannya, kekuatan dari setiap permainannya. Apalagi selama pandemi kemarin tidak dipakai," ungkap dia.

Eri tidak akan campur tangan dalam pengelolaan Kenpark pasca-insiden tersebut. Sebab wisata tersebut dikelola oleh pihak swasta.

Namun, Eri tak akan tinggal diam untuk memastikan keamanan pengunjung yang akan menggunakan fasilitas wisata tersebut.

"Soalnya ya, setiap investor yang masuk dan mengelola wisata di Surabaya ke depan harus memperhatikan yang namanya perawatan berkala yang lengkap. Kita yakin mereka sudah mengantongi izin," ujar Eri.

Dugaan penyebab

Eri menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian. 

Termasuk dugaan penyebab ambrolnya wahana tersebut karena over kapasitas dan sudah termakan usia.

"Kalau memang di situ ada statement over kapasitas dan ada pengunjung yang menghadang dan kemudian enjot-enjotan, maka ini selesai di petugas jaga. Kemana kok tidak dimaksimalkan. Tapi kita tunggu hasil dari polisi saja," ujar dia.

Pengelola akan bertanggung jawab

Ditemui secara terpisah, pihak manajerial HRD PT Bangun Citra Wisata (BCW) yang mengelola wahana keseluruhan di Kenjeran Park, akan bertanggung jawab penuh.

"Namun, tidak usah khawatir pihak keluarga. Dari owner sudah mengatakan bahwa akan bertanggung jawab mulai pengobatan sampai pasca pengobatan. Owner akan tanggung jawab penuh," kata perwakilan BCW, Bambang Irianto, saat diwawancarai oleh wartawan.

Untuk diketahui, ambrolnya perosotan Kenjeran Park mengakibatkan 16 orang terluka. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. 

Seluruh korban masih dalam penanganan petugas medis rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com