Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Petugas Saat Perosotan di Kenjeran Park Ambrol, Ada Penumpukan dan Sempat Ditegur

Kompas.com - 08/05/2022, 09:36 WIB
Muchlis,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Toharoni (55) menyaksikan langsung saat perosotan di wahana kolam renang Kenjeran Park (Kenpark) tiba-tiba ambrol dan menyebabkan 16 korban luka, Sabtu (7/5/2022).

Toharoni menyebut, ada penumpukan pengunjung yang menyebabkan perosotan itu ambrol.

Toharoni yang bertugas menjaga wahana kolam renang itu mengaku sempat melarang pengunjung agar tidak menumpuk di perosotan tersebut.

"Ya, tadi pas sebelum ambrol itu, ada pengunjung yang mengadang laju perosotan pengunjung lainnya. Jadi menumpuk di situ pas langsung ambrol," katanya saat ditemui Kompas.com, Sabtu.

Baca juga: Tiga Anaknya Jadi Korban Perosotan Ambrol di Kenjeran Park, Syadili: Kondisinya Kurang Baik

"Padahal, saya sudah melarangnya, mas-mas jangan diadang, ayo langsung jalan," ungkap dia.

Tapi, Toharoni menyebutkan, teguran petugas tidak digubris. Tak berselang lama, perosotan itu ambrol.

"Nggak lama langsung ambrol," kata Toharoni.

Baca juga: Tragedi Ambrolnya Perosotan Kenjeran Park Surabaya

Saat ditanyak apakah kondisi perosotan tersebut tidak dirawat, Toharoni menyebut bahwa selalu ada pengecekan terhadap wahana itu. Bahkan menurutnya, wahana tersebut direnovasi tiga tahun yang lalu.

"Dirawat, selama pandemi pun juga dirawat. Bahkan, itu sudah direnovasi tiga tahun yang lalu ditambah viber dan penyangga juga," papar dia.

Toharoni menuturkan, usia perosotan itu sudah menginjak 20 tahun. Namun, pihaknya menyebut perosotan itu masih layak digunakan karena selalu dalam perawatan.

"Kalau tidak ada penumpukan masih bisa dan normal," ucap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com