Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngotot Pilkades Ditunda, Warga Pamekasan Rusak Surat Suara

Kompas.com - 22/04/2022, 20:25 WIB
Taufiqurrahman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Belasan warga Desa Taraban, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, melakukan perusakan surat suara di balai desa setempat, Jumat (22/4/2022).

Mereka ngotot menunda pelaksanaan Pilkades karena dinilai cacat hukum.

Sebelum melakukan perusakan, massa berbondong-bondong masuk ke balai desa.

Mereka langsung merangsek ke dalam kantor di mana panitia Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) sedang melipat surat suara.

Baca juga: KPU Pamekasan Belum Memiliki Kantor padahal Tahapan Pemilu Akan Dimulai

Warga yang melakukan perusakan surat suara kemudian dihalangi oleh polisi. Pihak panitia Pilkades tidak melawan karena jumlah warga lebih banyak.

Ketegangan di balai desa membuat Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Pamekasan Ajun Komisaris Besar (AKBP) Rogib Triyanto turun tangan.

Rogib mengimbau pada warga agar tidak membuat kerusuhan. Dia mengancam pihak yang memicu kerusuhan akan diproses hukum.

“Saya tidak memihak siapa pun. Saya hanya menginginkan situasi kondusif. Yang mengganggu keamanan akan dipidana,” kata Rogib.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Calon Kades di Pamekasan, Polisi Sudah Periksa 4 Saksi

Sulaisi Abdurrazaq, perwakilan warga mengklaim apa yang mereka lakukan sudah berdasarkan hukum.

Menurutnya, Pilkades Taraban sudah memiliki ketetapan hukum di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) untuk tidak dilaksanakan. Tetapi panitia ngotot menggelar Pilkades.

“Yang dilakukan warga punya dasar hukum. Panitia ngotot Pilkades digelar sebaliknya warga ngotot Pilkades ditunda,” ungkap Sulaisi.

Baca juga: Sumur Bor di Pamekasan Mengeluarkan Gas, Bisa Dipakai Warga untuk Memasak

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

Surabaya
Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Surabaya
Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Surabaya
Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Surabaya
Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Surabaya
Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com